Eman Sulaeman, ikut Homeless World Cup dengan satu kaki

Eman Sulaeman berlaga saat sesi latihan
Bandung.merdeka.com - Keterbatasan fisik tak mengurangi daya juang Eman Sulaeman alias Sule (27) untuk bisa mengharumkan Indonesia lewat pentas olahraga internasional, Homeless World Cup (HWC) 2016. Sule menjadi bagian Tim Indonesia untuk HWC 2016 di Skotlandia.
Ia menjadi difabel pertama yang mengikuti HWC, sebuah ajang sepak bola (street soccer) dunia khusus untuk kaum termarjinalkan. Para pecandu atau mantan pecandu, Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), tunawisma diberi kesempaatan untuk merubah hidupnya lewat ajang sepak bola.
Memiliki keterbatasan fisik sejak lahir tak menjadi kendala yang menghalangi langkahnya. Walau hanya memiliki satu kaki kanan untuk menopang tubuhnya. Eman akan bertugas sebagai kiper di Tim Indonesia.
Keterbatasan ini tentunya berat bagi ukuran pemain bola. Itupun hanya satu kaki pun tidak sempurna, karena hanya sampai pergelangan kaki saja, tidak ada telapak kaki. Dengan satu kaki itu, ia melakukan gerakan dengan cara meloncat-loncat. Jika gawangnya sedang tidak ada serangan, ia memilih duduk waspada. Begitu ada serangan ia kembali berdiri, tangannya siap menangkap bola.
Bola yang berhasil ia tangkap akan dilempar atau ditendang. “Saya senang main bola. Di kampung saya biasa main bola,” kata pria asal Majalengka ini, saat ditemui Merdeka Bandung di sela latihan baru-baru ini.
Selama latihan, Sule tetap puasa. Dan ia ingin menamatkan puasanya selama sebulan penuh. “Alhamdulillah masih puasa. Tidak mengganggu latihan, sudah biasa,” katanya.
Sudah lama Sule ingin mengikuti HWC. Tahun ini ia memberanikan datang ke Rumah Cemara sebagai National Organizer HWC di Indonesia. Ia berangkat sendirian dari Majalengka ke Bandung.
Tim seleksi dari Rumah Cemara menilai Sule layak terbang ke Skotlandia, negara yang menjadi tuan rumah HWC 2016. Kemampuan Sule dinilai di atas rata-rata para pendaftar. “Harapannya bisa turut mengharumkan Indonesia di luar negeri, juga untuk membanggakan orang tua,” kata Sule yang sehari-hari usaha servis ponsel.
Keterbatasan fisik tidak membuatnya menyerah. Ia juga enggan menggunakan tongkat atau kaki palsu saat bermain bola. “Punya kaki palsu, tapi berat,” katanya.
Putra bungsu dari delapan bersaudara ini sejak sekolah di SMKN 1 Majalengka sudah gemar sepak bola di lapangan. Posisi yang ia kuasai adalah penjaga gawang. Teman-temannya di Majalengka banyak yang mendukungnya mengikuti kesempatan langka bertandang ke luar negeri. “Saya bisa ke sini disuport sama teman-teman saya,” kata pria murah senyum ini.
Namun menurutnya street soccer jauh lebih melelahkan dari sepak bola biasa. Street soccer membutuhkan kecepatan tinggi dan energi besar. “Saya baru kali ini main street soccer,” ujarnya.
Kamis 7 Juli atau setelah lebaran mendatang, Sule akan berangkat ke daratan Eropa bersama anggota Tim Indonesia untuk HWC 2016 lainnya, seperti Nandi Saeful Anam (Sumedang), Wiradanu (Bali), Antonius Dimas Antonius (Yogyakarta) dan empat orang dari Bandung Heru Muhammad Faisal, Roni Sahroni, Angga Sidik Permadi, Wisnu Wantoro.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak