Sedia payung sebelum hujan, Abah Burgerkill geluti bisnis merchandise
Bandung.merdeka.com - Abdul Kandris atau lebih dikenal dengan nama Abah mempercayai sebuat kalimat klasik yang menjadi prinsip hidupnya yakni; "Sedia payung sebelum hujan".
Penggebuk drum band bawah tanah Burgerkill itu khatam betul soal prinsip hidupnya. Maka dari itu, ia tanam benar-benar prinsip dalam kalimat klasik tersebut di dalam hidupnya.
Untuk ayah dua anak ini, kalimat "Sedia payung sebelum hujan" diaplikasikan dari bisnis yang tengah dijalaninya kini. Sebagai musisi, ia tahu jika kariernya kini tak menjanjikan lebih.
"Jadi personel band ada sepinya, kita bukan orang yang setiap bulan menerima gaji. Makanya saya menyiasati dengan merintis bisnis yang menjadi jalan kalau-kalau saya tidak lagi sebagai musisi," ujar Abah kepada Merdeka Bandung, Rabu (23/12).
Bisnis yang dijalaninya sejak sekitar tahun 2000 itu bertitle Cowboy From Hell (CFH). Ini merupakan cara pintar yang dilakukan oleh Abah untuk tetap mendapat pundi-pundi rupiah kala orderan manggung tengah sepi.
"Ini bukan aji mumpung, tapi saya pikir ini cara pintar untuk tetap bertahan hidup. Kalau hanya mengandalkan dari manggung, saya punya istri dan dua anak yang setiap harinya butuh makan dan biaya sekolah," ujarnya.
Mengusung konsep clothing merchandise, bisnis yang dijalani Abah kini sudah mencapai titik sukses. Produknya disukai tak hanya oleh warga dalam negeri, namun juga warga asing.
Untuk seharinya, Abah bisa menjual produk hingga 30 pieces. Ia tak ingin terlalu cepat mengembangkan bisnisnya. Bagi Abah, kapasitasnya kini hanya mampu segitu.
"Semakin besar sebuah bisnis, semakin besar juga goncangan atau masalah yang dihadapi. Kapasitas saya belum sampai ke sana. Makanya belum mau buru-buru, segini juga sudah bersyukur," tuturnya.