Agar guru tak jadi 'dagangan' politik


Yanyan Herdiyan
Bandung.merdeka.com - Pada 2011, Yanyan Herdiyan ditunjuk menjadi juru bicara guru honorer dalam Forum Komunikasi Guru Honorer (FKGH). FKGH banyak melakukan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
Bersama organisasi guru lainnya seperti Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), FKGH menuntut pemerintah daerah untuk mencairkan Tunjangan Daerah (Tunda). Hasilnya, Pemerintah Kot Bandung bersedia memberikan Tunda.
"Tunda Bandung sudah akan (cair) yang ke-4 kalinya. Besarnnya Rp 250 ribu per bulan yang dibayar untuk satu tahun," kata Yayan, kepada Merdeka Bandung.
Menurut dia, di daerah lain di Indonesia, para guru masih berjuang keras untuk bisa mendapatkan Tunda. "Tunda di tempat lain belum jalan, tidak jadi program wali kota atau bupati. Program itu baru ada jika pilkada," katanya.
Guru olahraga SD Bandung Raya, Cijerah, ini mengatakan belum semua guru honorer di Bandung yang kebagian Tunda. Untuk menyiasatinya, FKGH membuat kebijakan iuran anggota. "Dengan kebijakan khusus itu guru honorer yang tidak dapat Tunda tetap dapat tunjangan dari iuran," katnya.
Dia menjelaskan, FKGH akan terus menuntut baik kepada pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Saat ini, FKGH terus mengawal agar Tunda di Kota Bandung tetap aman.
Selain itu, FKGH juga mengupayakan pencairan Tunda dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang cair dua kali dan tidak ada kelanjutannya. Sedangkan misi utama FKGH, kata ayah satu anak ini, sebenarnya menuntut pengangkatan guru honorer menjadi PNS.
Di samping mengandalkan dana dari pemerintah, FKGH juga berencana membentuk kegiatan ekonomi melalui pembentukan koperasi serba usaha. "Jadi ke depannya para guru ini tidak hanya bergantung pada pemerintah saja," ujarnya.
Program lainnya adalah melakukan meningkatkan kompetensi anggota FKGH. Sebab, masih ada anggota lulusan di bawah SMA. Mereka yang pendidikannya masih di bawah SMA disekolahkan melalui program paket C. "Ada juga anggota kami yang kuliah kembali atau diusulkan mendapatkan beasiswa," kata mantan jurnalis ini.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak