Berkat kerapu dan udang, Growpal sukses jajal pasar internasional


CEO Growpal Achmad Rizqi Akbar
Bandung.merdeka.com - Berkat kerapu dan udang, Growpal sukses jajal pasar internasional. Sebuah startup bidang financial technology (fintech), sukses meraih pasar ekspor komoditas kerapu dan udang sekalipun tak berlatar bidang teknologi informasi komunikasi (TIK).
CEO Growpal, Achmad Rizqi Akbar, mengatakan sejak awal tahun ini sudah menerima dana dari investor kisaran Rp 3 miliar dengan rerata ekspor kerapu 400 ton dan udang 50 ton per bulan.
Pasar ekspor primer perusahaan ini ada pada semua negara kawasan Asia Tenggara, sisanya dalam jumlah kecil di Hongkong dan Amerika Serikat.
"Latar saya Sarjana Perikanan Universitas Brawijaya, Malang, angkatan 2010. Saya baru masuk industri fintech awal 2017, tak punya latar fintech apalagi coding, namun Indigo.id membuat saya melek industri digital," ujar Achmad kepada Merdeka Bandung, Jumat (14/4).
Menurutnya, tanpa latar TIK, dua tahun sebelumnya dia sudah berbisnis ikan dan udang secara konvensional. Namun dia berusaha meningkatkan skala bisnis di sektor digital meski awalnya tak tahu persis cara masuknya bagaimana.
Growpal lalu mencoba masuk seleksi program batch II Indigo.id pada pertengahan tahun lalu dan dinyatakan lulus seleksi pada 8 November 2016 lalu.
Terpilih sebagai peserta inkubator jenis product validation (pengguna menyukai aplikasi) Indigo.id, Growpal selain peroleh inkubasi dan mentoring, juga sudah memperoleh injeksi sebesar Rp 120 juta. Saat ini, perusahaan rintisan asal Surabaya ini sedang dalam tahap seleksi market validation atau siap menjadi mesin bisnis untuk kemudian memperoleh injeksi hingga Rp 1 miliar lebih.
Growpal sendiri digawangi anak muda rerata usia 20 tahun-an, seperti CEO berusia 23 tahun. Sisanya seumuran, yakni mereka adalah Shahriansyah Candraditya (CMO), Paundra Noorbaskoro (CPO), dan Raka kurnia Novriantama (CTO).
Jenis fintech yang mereka lakukan adalah menghubungkan netizen sebagai investor kepada peternak komoditas perikanan pasar ekspor yang saat ini di bidang kerapu dan udang. Dengan investasi awal kerapu sekitar Rp 20 juta dan udang Rp 200 juta, tingkat return of investment (RoI) diklaim paling tinggi dari fintech sejenisnya yakni antara 35 hingga 50 persen.
Rizqi, sapaannya, menambahkan, peternak ikan mereka saat ini berada di kawasan Pacitan dan Sumbawa (udang) serta Situbondo, Banyuwangi, dan Bali (kerapu).
"Inkubasi Indigo.id membuat saya kemudian menerapkan pola agen Growpal di sentra peternakan kami. Mereka lah yang menjadi supervisor kami, mengawasi agar peternak menerapkan standar operasi yang ditetapkan agar memenuhi standar ekspor," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, pola fintech yang diterapkan relatif berhasil karena dana kelolaan terus bertambah. Sementara dari sisi produksi, pengiriman komoditas pun masih belum bisa memenuhi keinginan buyer dari luar.
Dari ekspor kerapu 400 ton, permintaan pasar sebetulnya mencapai 3000 ton sedangkan ekspor udang 50 ton baru memenuhi seperempat kebutuhan. Ini belum mencakup potensi pasar ekspor ikan lainnya.
"Kami memenuhi dulu kebutuhan operasional peternak, kami talangi sebelum investor ke Growpal masuk. Dengan pola fintech, harapannya makin banyak investor yang mau tanam uangnya, sehingga total kebutuhan pasar bisa kami penuhi," ujarnya.
Rizqi dan kawan-kawan juga berusaha mendekatkan diri dengan investor antara lain dengan rencana memindahkan kantor utamanya dari Surabaya ke Jakarta dalam beberapa saat ke depan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak