Berkat kegigihannya, Tanya jadi pemenang medali perak IJSO

user
Farah Fuadona 29 Desember 2016, 11:55 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dalam belajar, tak ada kata lelah bagi Tanya Nuhaisy Wulandari. Buktinya berkat kegigihan siswa SMP Pribadi Bandung itu, ia berhasil mendapatkan medali perak dalam Tim International Junior Science Olympiade (IJSO) yang diselenggarakan pada September 2016.

Tanya yang sudah duduk di kelas sembilan ini harus rela meninggalkan kelas karena mengikuti berbagai training dalam mempersiapkan IJSO ini. Tahap pertama yang harus dijalani Tanya, adalah Training Centre 1 (TC1) yang berlangsung selama 10 hari di Bandung.

Pada tahap ini, Tanya digodok oleh dosen-dosen professional dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI). Pada tahap TC1 ini, terdapat 30 siswa-siswi SMP peraih emas, perak dan perunggu untuk kategori IPA dari seluruh Indonesia.

Tanya akhirnya lolos ke TC2 yang hanya dijaring sebanyak 15 siswa serta dibina lagi selama 15 hari. Setiap Training Centre yang dilakukan memang tampak mudah bagi Tanya. Ia akhirnya lolos ke Training Centre 3 (TC3) dengan jumlah siswa yang disaring hanya 12 orang, terdiri dari dua Tim IJSO.

Tim inilah yang mewakili Indonesia di ajang IJSO tahun 2016 ini. Adapun TCS3 berlangsung selama 1,5 bulan dari Oktober hingga Desember 2016 yang diselenggarakan di Depok.

Setelah semua pembinaan dan pelatihan dilalui, tiba saatnya Tanya menghadapi kompetensi tingkat internasional IJSO ke-13 ini yang secara kebetulan dilaksanakan di Bali, Indonesia.

Seluruh peserta IJSO 2016 harus menjalani berbagai tes, yakni tes pilihan ganda, tes teori dan tes praktik. Rasa bosan, lelah dan gelisah selama menjalani tahapan-tahapan yang cukup panjang akhirnya terbayarkan.

"Ya, aku menjadi satu-satunya perwakilan dari Jawa Barat berhasil merebut medali perak dalam ajang IJSO tahun 2016 ini. Bangga banget bisa menang medali perak, semua perjuangan aku enggak sia-sia," ujar Tanya kepada Merdeka Bandung, Kamis (29/12).

Kepala SMP Pribadi Bandung, Ahmad Fauzi (37) mengungkapkan bahwa Indonesia memang tidak pernah absen dalam mengirimkan perwakilan dalam kompetisi IJSO.

"Pencapaian ini sebenarnya melampaui target Indonesia yang memprediksi memenangkan tiga medali emas. Namun ternyata, semua perwakilan justru memenangkan medali dengan total peroleh yaitu lima medali emas dan tujuh medali perak,” Kata Fauzi.

Fauzi mengaku sangat apresiatif dengan pencapaian tertinggi Tanya di akhir tahun 2016 ini. Hal ini tentu dibarengi dengan penghargaan yang diberikan oleh sekolah berupa materi serta beasiswa pendidikan bagi siswi yang selalu berprestasi di berbagai kompetisi ini.







Kredit

Bagikan