Karakteristik wisatawan ke Bandung kini berubah agresif


Ilustrasi hotel
Bandung.merdeka.com - Bandung selalu menjadi kota menyenangkan untuk momen libur panjang. Tak heran jika banyak wisatawan yang datang ke Kota Kembang. Namun, ada perubahan drastis yang terjadi bagi para pelancong kali ini. Wisatawan yang datang ke Bandung kini dinilai lebih agresif.
Agresif dalam hal ini tentu bernilai positif. Dimana para wisatawan yang akan menghabiskan momen akhir pekannya di Kota Kembang sudah mempersiapkan diri begitu matang hingga melakukan pemesanan hotel dari jauh-jauh hari.
Marketing Communications Manager BEST WESTERN PREMIER La Grande Hotel, Adventa Pramushanti, mengatakan tamu hotel sudah melakukan pemesanan sejak tiga pekan sebelum libur panjang tiba. Itu membuat tingkat okupansi hotel bisa mencapai 100 persen.
"Yah, mengingat jumlah hotel di Bandung makin banyak, wajar jika okupansi 100 persen semakin susah didapat. Namun nampaknya hal itu enggak berlaku di long weekend kali ini," ujar perempuan yang akrab disapa Venta kepada Merdeka Bandung, Kamis (5/5).
Venta menjelaskan, libur panjang di awal Mei ini dinilai membawa angin segar bagi hotel-hotel di Bandung. Reservasi untuk periode Kamis (5/5) hingga Minggu (8/5), sudah mulai masuk dari pertengahan bulan April 2016.
Pemesenan dilakukan baik melalui direct booking ke hotel yakni telpon dan web hotel maupun dari offline travel agents ataupun online travel agents seperti agoda, traveloka, booking.com dan lain-lain.
"Di Best Western Premier La Grande Hotel, tingkat hunian 5-8 Mei 2016 di hari Kamis, 5 mei 2016 yaitu 98 persen dari total 193 kamar. Disusul dengan Jumat, 6 mei 2016 di 93 persen. Hari Sabtu mulai turun sekitar 15 persen," ujarnya.
Nampaknya, kata dia, libur panjang kali ini benar-benar disambut dengan sukacita oleh semua. Biasanya di Bandung, libur panjang yang lebih dari tiga malam, puncak okupansi hanya di satu atau dua malam. Namun, kali ini okupansi terus terjaga.
"Semoga Bandung makin kreatif dan kritis mengemas paket wisata, menggerakkan roda perekonomian juga yang makin ke sini nampak makin seret," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak