Wisata halal diminati karena wisatawan merasa terjamin
Bandung.merdeka.com - Wisata halal di Indonesia dewasa ini semakin diminati. Terbukti dari semakin banyaknya biro perjalanan yang mengemas wisata halal menjadi jualannya. Terlebih, banyak wisatawan mancanegara yang memilih wisata halal karena merasa lebih terjamin.
Perihal wisata halal, ada kekeliruan yang harus diluruskan. Owner REX Tour and Travel, Joseph Sugeng Irianto mengatakan, pengertian wisata halal untuk sementara ini yang ada dibenak masyarakat adalah semua hal yang tidak berkaitan dengan daging babi.
"Yang diketahui soal wisata halal imagenya hanya itu saja, padahal bukan itu. Kalau daging babi ya memang haram secara muslim. Wisata halal itu sesuai dengan standarisasi internasional yang melingkupi semua agama kepercayaan, bukan satu agama tertentu saja," ujar Joseph kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.
Belum lama ini, cerita dia, ia sempat membawa rombongan dari gereja untuk berwisata halal. Hal tersebut dipilih karena dengan mengikuti wisata halal, para pelancong merasa lebih terjamin dari berbagai aspek. Khususnya dari penginapan, dan waktu beribadah.
"Misalnya hotel saja. Sebagian hotel masih dinilai negatif, makanya hadirlah hotel syariah. Nah, para wisatawan suka dengan konsep hotel syariah ini karena waktu ibadah diingatkan, dan mereka yang bukan mukrim tidak boleh menginap. Jadi tempatnya lebih terjamin," jelas dia.
Sementara itu, Anggota Kelompok Kerja Wisata Halal Jabar, Yoharman Syamsu menjelaskan, wisata halal saat ini harus lebih diarahkan, tak hanya soal syar'i tetapi juga sehat atau halalan thayyiban.
"Halal dan Thayib. Halal berarti caranya benar, Thayib juga sehat. Untuk di Jawa Barat hanya ada satu tempat makan yang halal yaitu Kantin Salman, yang lainnya belum ada. Meski baru satu, bukan berarti wisata di Jabar itu haram. Tetapi, dengan adanya wisata halal ini orang akan merada terjamin kenyamanannya," terang Yoharman.