Kisah Tasirun, penjual mainan tradisional yang tak pernah putus asa


Tasirun penjual mainan tradisional keliling
Bandung.merdeka.com - Dengan memanggul barang dagangannya, langkah kaki Tasirun (43), terus menyusuri ramainya jalanan Kota Bandung, Jawa Barat. Tidak tampak raut lelah di wajahnya, hanya sesekali dia mengusap keringatnya yang terus bercucuran.
Tasirun adalah pedagang mainan tradisional anak-anak. Setiap hari dia memanggul barang dagangannya dengan menyusuri jalanan Kota Bandung.
Pria asal Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ini berkisah. Dia mulai berjualan aneka mainan tradisional sejak 2010. Sebelumnya Ia membuka usaha makanan di Jakarta. Namun karena lapak yang menjadi tempatnya berjualan tergusur oleh pembangunan, membuatnya harus pindah.
"Sebelumnya saya usaha makanan di Jakarta. Namun lapak saya berjualan digusur oleh pembangunan gedung perkantoran, ya terpaksa saya harus pindah. Sejak itu saya pindah ke Bandung," ujar Tasirun kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Jalan Maskumambang, beberapa waktu lalu.
Lima tahun sudah dia tinggal di Bandung. Setiap hari dia membawa aneka mainan tradisional seperti gangsing dan troktok. Namun ada juga alat musik tradisonal seperti suling dan priwit.
"Setiap hari saya membawa gangsing 70 buah, priwit 200 buah, troktok 70 buah, suling 100 buah. Troktok yang paling laku. Yang beli itu justru bapak-bapak dan ibu-ibu. Mungkin buat anak dan cucunya," ucap Tasirun.
Satu buah gangsing dijual Rp 10 ribu, untuk troktok Rp 5 ribu. Sementara suling berukuran kecil dihargai Rp 20 ribu, dan ukuran agak besar dihargai Rp 15 ribu. Untuk priwit berukuran kecil dihargai Rp 3 ribu dan ukuran lebih besar dijual Rp 5 ribu.
Tasirun membuat sendiri aneka mainan dan alat musik tradisional tersebut. Mainan terebut dibuat di Yogyakarta. Selama dua Minggu membuat aneka mainan tersebut, kemudian dibawa ke Bandung untuk dijual.
"Kalau dagangannya sudah habis saya pulang ke Yogyakarta. Saya yang buat sendiri dibantu istri. Setelah itu saya balik lagi ke Bandung untuk jualan," terang Tasirun yang mengaku tinggal di kawasan Kiaracondong.
Setiap hari Tasirun berjalan menyusuri jalanan Kota Bandung. Bahkan dia sering berdagang hingga ke Padalarang dan Lembang.
"Setelah subuh saya mulai keliling. Biasanya dari sini naik kereta dulu ke Padalarang, turun di stasiun kemudian jalan ke Bandung. Pernah juga naik angkutan umum ke Lembang, dari situ turun dan jalan menyusuri Bandung," katanya.
Penghasilannya dalam sehari tak menentu. Rata-rata dia mendapatkan penghasilan Rp 100-150 ribu. "Itu kotor, belum untuk makan dan lain lain. Namanya usaha kadang dapat kadang enggak. Ya namanya orang jualan enggak tentu. Hari ini sepi malah," katanya.
Tasirun mengakui bahwa mainan tradisonal kini mulai tegerus oleh perkembangan zaman. Anak-anak saat ini lebih senang untuk bermain video game dari pada mainan tradisional. Namun dia tak pernah berhenti memecut asa.
"Alhamdulillah selalu ada saja yang beli. Rezeki selalu datang dari mana saja, tanpa pernah kita tahu. Selama kita berusaha, rezeki pasti akan selalu menghampiri," ujarnya menegaskan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak