Traveling Jadi Gaya Hidup, Torch Kecipratan Rezeki Nomplok
Bandung.merdeka.com - Traveling kini sudah menjadi gaya hidup khususnya bagi para generasi milenial. Berjalan-jalan ke berbagai destinasi di belahan dunia bahkan sudah menjadi keharusan karena dinilai memiliki energi positif khususnya bagi mereka yang pada kesehariannya dipadati oleh setumpuk kesibukan pekerjaan.
Tingginya minat masyarakat akan traveling ini membuat sebuah brand perlengkapan traveling seperti Torch tentu saja bak kecipratan rezeki nomplok. Banyak orang yang seolah berlomba berburu barang kebutuhan traveling khususnya menjalajahi keindahan alam dengan perlengkapan yang sesuai.
Torch menawarkan kebutuhan traveling mulai dari tas, apparel, hingga aksesories seperti tenda. Khususnya pada momen liburan seperti akhir tahun kemarin, para pemburu perlengkapan traveling tentu meningkat. Torch sendiri hadir untuk memberikan perlengkapn sesuai dengan kebutuhan traveling seperti salah satu produk andalannya adalah sandal umroh atau haji bertitle Arrafa.
“Itu salah satu produk andalan kami. Sandal haji atau umroh ini memang kami desain sesuai dengan kebutuhan orang saat berada di Tanah Suci. Terus menerus terkena air, pas dengan kaki dan tidak lepas karena padatnya orang di sana takutnya keinjak-injak sendalnya, dan dengan penggunaan material yang nyaman tentunya,” ujar Co Founder Torch, Ben Wirawan kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.
Perihal gaya hidup traveling yang belakangan tengah meningkat tajam, kata Ben, ini akan menjadi tren yang berlangsung panjang. Setidaknya hingga 20 sampai 30 tahun ke depan, gaya hidup seperti ini akan begitu digandrungi para generasi masa kini.
“Setidaknya 20 sampai 30 tahun lagi gaya hidup ini masih akan terus diminati. Makanya dengab kenyataan tren gaya hidup seperti ini membuat saya ingin ikut berdagang di situ. Saya desainer produk, suka sekali berinovasi, tinggal tahu saja bagaimana berjualannya,” jelasnya.
Ben menuturkan, di belakang nama Torch yang kini sudah cukup besar, ada perjuangan panjang yang dilakukannya. Jelang empat tahun usia Torch, Ben mengaku bukan hal mudah masuk dalam bisnis yang sudah digeluti banyak orang ini. Banyak pemain raksasa yang membuatnya harus tahu betul mencari celah bisnis akan bisa mencuri minat pasar dewasa ini.
“Wah perjuangannya panjang sekali. Saya sempat mencari mentor untuk mengajari saya melihat bagaimana dunia perdagangan sekarang untuk berjualan lebih mudah. Saya targetnya harus memiliki usaha berskala nasional. Beruntungnya saya dimentoring oleh orang-orang hebat yang membuat saya bisa bertahan hingga saat ini di dunia bisnis,” paparnya.
Ke depan, Torch akan terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk mutakhir bagi para pecinta traveling. Harapannya tentu saja Torch bisa menjadi salah satu brand yang menjadi incaran kala momen traveling akan dilangsungkan.