Tak gunakan modal besar, Triono sukses terbangkan produknya ke Inggris

user
Farah Fuadona 22 Agustus 2017, 13:11 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bisnis online kini semakin menjanjikan. Tanpa membutuhkan modal besar, para pelaku sukses meraup banyak keuntungan asal melakukannya dengan ulet. Seperti yang dilakukan di Kampung UKM Digital Belimbing.

Atas ketekunan para pelakunya, usaha yang dimulai dengan modal kecil itu bisa menerbangkan produknya ke Inggris. Hal tersebut merupakan pencapaian besar yang membanggakan.

Salah seorang tim Kampung UKM Digital Belimbing, Triono menjelaskan, Kampung UKM Digital Belimbing sukses menjual produknya. Salah satu produk andalannya adalah keripik singkong.

"Sebenarnya produk yang kami produksi banyak tapi yang paling laris adalah jualan kuliner dan aksesoris, khususnya keripik singkong," ujar Triono kepada Merdeka Bandung, Selasa (22/8).

Kampung UKM Digital Belimbing saat ini sudah berhasil menuai rerata omset Rp 10 juta per bulan setelah aktif menggunakan platform e-dagang PT Telkom, blanja.com. Pihaknya bahkan berhasil menjual salah satu produk olahan belimbing ke Inggris.

"Kalau di Indonesia, hampir semua provinsi sudah pernah kami kirim paket. Per bulan sekitar 50 sampai 100 transaksi. Bahkan kami sudah mengirim produk hingga ke Inggris," ujar Triono.

Tanpa punya toko, juga tak produksi barang sendiri, toko daringnya bisa diburu banyak pembeli. Itu karena, sambung dia, Blanja.com banyak memberikan akses.

Triono menjelaskan, promo dari platform belanja daring itu sering digelar dengan potongan harga menarik. Ini bisa bertambah apabila pembelian menggunakan layanan uang digital Telkomsel, Tcash.

"Karena itulah, kami pun mengajarkan ini kepada UKM lain. Kami punya puluhan mitra UKM di Depok agar mereka juga jualan daring tanpa perlu banyak modal namun jangkauan bisnis luas sekali," sambungnya.

Triono adalah digitalpreneur yang merupakan peserta dari program Digital Lounge (DILo) hasil kerjasama Indigo.id PT Telkom dengan MIKTI, yang kini ada di belasan kota utama di Indonesia.

Sementara itu, Managing Director Indigo.id, Ery Punta Hendraswara mengatakan, pihaknya menilai sudah saatnya masyarakat Indonesia, termasuk digitalpreneur, tidak terus menjadi obyek. "Tapi kita menjadi subyek, pelaku karena kita punya potensi," pungkas Ery.

Kredit

Bagikan