Perluas pasar, Papyrus segera rilis aplikasi digital

user
Farah Fuadona 09 Desember 2016, 11:39 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mengikuti perkembangan zaman yang serba digital, Papyrus Photo tak mau ketinggalan. Guna mengikuti tren kekinian dan merambah pasar yang lebih luas, bisnis yang dirintis oleh Aprilia Kristiawan sejak 2002 silam itu tak lama lagi akan meluncurkan aplikasi digital.

Menurut wanita yang akrab disapa April, kehadiran aplikasi digital yang dalam waktu bertujuan memberikan kemudahan bagi pelanggan dalam berbagai pelayanan yang dimiliki oleh Papyrus Photo.

"Jadi pelanggan akan mudah memilih paket, melakukan reservasi bahkan mendapatkan hasil foto digital secara aman dan tidak memakan memori untuk menyimpan foto-foto di ponsel pintarnya," ujar April kepada Merdeka Bandung.

April mengaku jika dunia perkembangan digital dari waktu ke waktu sangat membantu dirinya dalam mengembangkan bisnis fotografi yang digelutinya. Dari mulai memudahkan pengiriman foto, pemilihan desain foto oleh pelanggan lebih mudah menemukan berbagai informasi mengenai Papyrus.

April mengaku setelah mengembangkan bisnisnya di ranah online, pendapatan dan traffic bisnis yang didapatkan oleh Papyrus jauh lebih baik. Ia mengaku pada dasarnya setiap startup saat ini sangat bergantung pada perkembangan digital.

"Tidak bisa dipungkiri jika dunia digital sangat penting untuk saat ini. Setiap orang tidak bisa lepas dari gadget canggih yang dimilikinya. Semua kemudahan disuguhkan secara online," jelasnya.

Bicara soal bisnis yang sudah digelutinya sekitar sekitar 14 tahun belakangan ini, April mengaku memang sudah menekuni dunia fotografi sejak lama, tepatnya pada tahun 1999. Papyrus hadir hanya dari sekedar proyek pemotretan pernikahan kecil-kecilan.

Tak disangka, keuletannya menggeluti bisnis fotografi menuai kesuksesan hingga akhirnya kini Papyrus Photo berdiri kokoh di Jalan Bengawan. Menjadi salah satu studio foto andalan warga Bandung secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum.

Sebagai pemain baru di bisnia fotografi di Bandung saat itu, ternyata brand awareness menjadi hambatan tersebar perempuan kelahiran Medan, April 1979 ini dalam membangun bisnisnya.

"Tahun 2005 saya merambah bisnis ini ke ranah online. Hingga pada tahun 2008 saya memutuskan untuk bisnis retail dan berupaya membuat website jauh lebih baik dari sebelumnya. Itulah yang membuat Papyrus Photo bertahan dan semakin dikenal oleh masyarakat luas," ujar dia.



Kredit

Bagikan