40 Peserta Bakal Bersaing di Kompetisi Seduh Kopi Bertaraf Dunia
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 40 peserta mengikuti kompetisi menyeduh kopi menggunakan alat manual yang digelar oleh Bandung Brewers Cup (BBrC) 4. Ini adalah kejuaraan kelas dunia yang diinisiasi oleh Manual Brew Community (MBC) yang akan berlangsung selama tiga hari yakni 21 hingga 23 Desember 2018 di Bandung Creative Hub (BCH).
Ketua Pelaksana BBrC 4, Firman Gustiana mengatakan, bahwa kompetisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,pagelaran tahun ini levelnya ditingkatkan lagi dan skema kompetisinya sebab mengacu pada peraturan kompetisi tingkat dunia.
Menurutntya, kuota 40 peserta dalam kompetisi yang diselenggarakan untuk tahun ke empat ini langsung di isi penuh hanya dalam waktu tiga menit. Ini menjadi rekor baru setelah pada tahun sebelumnya terisi dalam waktu lima menit untuk 96 peserta.
"Ini menjadi rekor baru, dalam waktu tiga menit di isi penuh dengan 40 peserta. Padalah pada tahun sebelumnya terisi dalam waktu lima menit untuk 96 peserta," ujar Firman saat jumpa pers di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi, Selasa (18/12).
"Tahun lalu kami hanya mengadopsi sebagian. Kalau tahun ini kami adopsi semuanya baik dari level dan skema kompetisinya. Yang sekarang ini sekelas world brewers championship," dia menambahkan.
Mengacu pada kompetisi kelas dunia, kata Firman ada dua kompetisi yang akan dipertandingkan dalam BBrC tahun ini. Yakni Compulsory Service dan Open Service. Dalam Compulsory Service, seluruh peserta menggunakan biji kopi yang sama dan diberi kebebasan menyeduh kopi menggunakan alat seduh manual mana yang diinginkan.
Untuk Open Service, peserta diberi kebebasan membawa kopi sendiri, membuat, dan mempresentasikannya. Nantinya, juri akan langsung menilai hasil seduhan kopi dari para peserta. Nilainya akan dikalkulasikan dari dua pertandingan tersebut.
Pada BBrC sebelumnya, tahap ini dilaksanakan pada babak semifinal dan final saja. Dengan mengusung tema #PourItToTheLimit, BBrC pada tahun ini mengajak para penggiat dan peminat kopi untuk terus menggali kemampuan, wawasan dan semangat untuk kualitas kopi Indonesia yang lebih baik.
Pada tahun ini, lanjut Firman jumlah juri ditingkatkan dari sebelumnya 12 orang menjadi 19 orang. Bertindak sebagai head judges, Adi W. Taroepratjeka yang akan memimpin penilaian pada BBrC 4. Juri-juri yang nantinya akan menilai kebolehan peserta merupakan para pelaku dan penggiat kopi di Indonesia yang terdiri dari para Q-Grader dan roaster.
"Jumlah jurinya ditingkatkan dari tahun sebelumnya 12 orang menjadi 19 orang. Kita punya 40 peserta yang harus presentasi dan benar-benar kami nilai secara teliti. Selama tiga tahun ini, banyak sekali penyeduh yang bikin kopi enak pisan, tapi banyak yang kita ajak ngobrol diem. Makanya salah satu poin kita enggak hanya menyeduh kopi, tapi juga cerita soal kopinya," jelas Adi.
Pada penyelenggaraan BBrC tahun ini, pelaku skena kopi di kota Bandung dan sekitarnya dilibatkan dalam kegiatan expo. Sehingga selain pengunjung dapat melihat alur kompetisi, juga dapat menjelajahi berbagai tenant penghasil produk olahan kopi, biji kopi lokal maupun mancanegara, dan alat- alat penunjang dalam proses pembuatan kopi.