Komunitas Mamih yang Suka Makan, dari hobi makan jadi bisnis makanan

user
Farah Fuadona 21 Agustus 2016, 16:24 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bermula dari hanya sekedar hobi mengabadikan beragam makanan lewat bidikan kamera, berbagi cerita dan ide soal makanan, doyan kumpul dan makan, akhirnya Helen Yuanita mencetuskan ide untuk membentuk sebuah perkumpulan. Namanya Mamih Yang Suka Makan.

Ini merupakan komunitas yang namanya terbilang unik dan cukup jelas jika semua anggota komunitasnya suka sekali makan. Namun, bukan hanya sekedar makan. Komunitas ini akhirnya menjadi sebuah kumpulan wanita yang hobi makan dan menjadi para pelaku usaha makanan.

Helen sang pendiri sekaligus ketua Komunitas Mamih Yang Suka Makan mengaku komunitas ini bermula dari hanya empat orang saja. Kekompakan empat orang yang kerap berkumpul dan berbagi cerita perihal makanan ini lalu menyebar hingga akhirnya kini terkumpul 100 anggota.

Helen bercerita, terkumpulnya banyak anggota ini dari teman ke teman. Awalnya anggota komunitas tak ada yang berjualan, masing-masing anggota hanya membawa sample makanan. Makanan itu mayoritas memang makanan andalan keluarga mereka.

"Nah dari situ, banyak yang suka akhirnya dapat ide untuk menjual produk andalannya masing-masing. Hingga sekarang mayoritas anggota kelompok punya bisnisnya sendiri-sendiri. Laku di komunitas, terus dijual ke pasar luas," ujar Helen kepada Merdeka Bandung, Minggu (21/8).

Komunitas yang kerap berkumpul secara rutin setiap minggunya di hari Jumat ini mengaku bahwa setiap anggota merasa diuntungkan dalam hal promosi. Di mana setiap anggota membantu promosi produk setiap rekan dalam satu komunitas. Persaingan yang ada pun sangat sehat.

Anggota Komunitas Mamih yang Suka Makan
© 2016 merdeka.com/dok. istimewa

"Biasanya promosi lewat Facebook atau Instagram. Enggak bisa dipungkiri kalau promo lewat media sosial itu kekuatannya luar biasa ya. Makanya banyak yang tahu dari situ, produk yang dijual jadi laris manis. Di komunitas ini banyak yang jual produk sama, tapi enggak gontok-gontokkan. Kita saling support dan bersaing secara sehat," jelasnya.

Diresmikan pada Mei 2016, hingga saat ini Komunitas Mamih Yang Suka Makan masih rutin berkumpul. Pada kegiatan kumpulnya itu, selain makan bersama para anggota komunitas juga biasanya membawa produk yang mereka jual untuk berbagi dengan anggota komunitas lainnya.

Selain itu, Helen sang pendiri yang memang fokus pada dunia kuliner kerap memberikan masukan pada bisnis yang dijalankan oleh setiap anggota. Mulai dari produk, kemasan, rasa, hingga pemasaran. Baginya, bisa berbagi dan melihat anggota komunitas berjualan sebuah produk adalah kepuasan tersendiri.

"Saya senang berbagi ilmu. Yang saya bagi biasanya soal profesionalitas. Meskipun hanya bisnis rumahan, tapi tetap harus profesional. Bagaimana bisnis dijalankan dengan serius, kemasan menarik, makanan yang lezat, dan harus menggiurkan," papar wanita usia 37 tahun itu.

Tertarik bergabung dengan komunitas ini? Anda bisa langsung ikut berkumpul setiap hari Jumat. Mengenai informasi lebih lanjut bisa ditemukan di Facebook komunitas Mamih Yang Suka Makan (MYSM). Bagi Anda yang ingin bergabung, tak ada pungutan biaya.

Kredit

Bagikan