Sebuah band death metal didakwa dalam pengadilan penuh tawa

user
Farah Fuadona 18 November 2017, 13:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Saat disinggung perihal kata 'pengadilan', yang terlintas dalam pikiran pastilah sebuah situasi yang serius karena ada orang yang diadili atas kesalahan dengan jaksa penuntut yang terus mencecarnya dengan sederet pertanyaan.

Rupanya, tak semua pengadilan hadir dengan suasana serius dan seringkali menghadirkan kesedihan karena mereka yang didakwa mendapat tuntutan berat.

Soalnya, dalam sebuah hajatan 'Pengadilan Musik' yang diselenggarakan oleh DCDC, suasana pengadilan begitu ramai dengan gelak tawa. Tak ada sedikitpun nuansa tegang dan serius. Yang ada hanyalah guyonan lucu dibalut dengan keseriusan yang pada akhirnya tetap saja menjadi sebuah pancingan untuk menghadirkan gelak tawa ratusan penonton yang hadir.

Sebuah band beraliran death metal asal Jakarta yakni Hellcrust yang menjadi terdakwa dalam 'Pengadilan Musik' dibuat lelah karena tak henti-hentinya tertawa atas guyonan dilontarkan jaksa penuntut yakni Budi Dalton, dan Pidi Baiq.

Adapun yang berperan sebagai tim pembela yakni Yoga PHB, dan Ebenz Burgerkill. Sementara hakim yang biasanya diduduki oleh Man Jasad, kini diambil alih oleh Addy Gembel dari Forgotten dan Edi Brokoli sebagai panitera.

Berlatar ruang pengadilan pada umumnya, lengkap dengan hakim dan palunya, sejak awal dimulai acara juga tak nampak keseriusan. Terlebih, baik jaksa penuntut, hakim, dan pembela dikenal sebagai orang yang kocak.

Band asal Ibu Kota yang digawangi oleh Andyan Gorust, Japs, Nyoman Bije, Baken Nainggolan, dan Alan Musyfia itu diadili karena band ini baru saja merilis single dan videoklip bertitle 'Janji Api'.

Event Manager Atap Promotions, Andri Blek selaku penyelenggara acara menuturkan, kehadiran Hellcrust sebagai terdakwa dalam gelaran 'Pengadilan Musik' yang ke 17 ini karena band tersebut baru saja menelurkan video klip anyar 'Janji Api'.

"Hellcrust hadir untuk diadili atas videoklip terbarunya. Ini merupakan momen yang pas bagi Hellcrust hadir di 'Pengadilan Musik' karena memiliki sesuatu yang baru," ujar Andri kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon, Jumat (17/11) malam.

'Pengadilan Musik' merupakan program yang diselenggarakan oleh DCDC bekerjasama dengan Atap Promotions sebagai wadah pembuktian untuk para penggiat musik yang produktif.

Dalam acara tersebut, mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan hal-hal penting sebagai ajang edukasi para penikmatnya. Sekaligus mencuri predikat 'layak' dari para pihak yang sudah teruji kredibilitasnya.

Perwakilan dari DCDC, Uwie Fitriyani menjelaskan, suasana seru dan penuh gelak tawa memang selalu meramaikan acara 'Pengadilan Musik' selama ini. Seperti pada saat Hellcrust yang didakwa juga suasana penuh tawa ini sukses membuat malam dingin khas Kota Kembang usai diguyur hujan menjadi sedikit hangat.

"Momentumnya pas dengan Hellcrust yang baru mengeluarkan videoklip. Selain itu juga memang dari awal pembuatan videoklip Hellcrust kita support. Mulai dari persiapan syuting, dan lainnya," terang Uwie.

Kredit

Bagikan