Nico Siahaan fokus tanamkan karakter pada generasi muda

user
Mohammad Taufik 20 September 2016, 15:22 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jika disebutkan nama Junico Bisuk Partahi Siahaan, pasti Anda tak terlalu familiar. Namun saat disebutkan nama Nico Siahaan, Anda pasti terbayang wajah seorang presenter tenar di era 1990an. Ya, kini presenter ternama itu tengah disibukkan dengan kegiatannya sebagai anggota legislatif.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Rakyat Indonesia (DPR RI) Komisi X yang fokus pada pendidikan, olahraga dan sejarah itu tentu membuat Nico kini semakin fokus melakukan pendekatan ke berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Salah satu kegiatan yang tengah digelutinya berkunjung ke perguruan tinggi di Indonesia untuk fokus membangun karakter kuat pada generasi muda dewasa ini. Seperti dilakukannya belum lama ini di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung.

Dalam kesempatannya kali itu, Nico berbagi ilmu sekaligus memotivasi 1300 mahasiswa baru USB YPKP Bandung agar tak hanya mengejar pendidikan formal di kampus, tetapi juga konsen dengan berbagai kegiatan di luar mata kuliah. Hal tersebut tentu berguna untuk membentuk mental kuat bagi pribadi masing-masing.

"Jangan hanya pintar, tapi bagaimana anak muda zaman sekarang harus memiliki karakter kuat. Kalau hanya pintar dalam mata kuliah ini itu tapi mentalnya melempem saat terjun ke dunia kerja sesungguhnya kan sayang juga. Makanya karakter dan mental kuat harus dibangun sejak dini," kata Nico kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.

Pedoman dari Nico adalah revolusi mental yang tengah konsen disosialisasikan pula oleh Presiden RI, Joko Widodo. Nico berharap anak muda saat ini bisa memiliki kepercayaan diri kuat dan tentunya memiliki semangat tinggi dalam mengenyam pendidikan dan terjun ke dunia kerja sesungguhnya nanti.

"Kita ini bangsa yang punya karakter sangat baik, makanya semangat belajar harus dinaikan lagi. Saya khawatir soalnya tidak sedikit anak muda sekarang masuk ke generasi instan. Ingin segala sesuatunya dicapai dengan mudah. Padahal semua hal butuh perjuangan, tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan," ujarnya.

Kredit

Bagikan