September-November wilayah Jawa Barat akan diguyur hujan lebat


Bandung.merdeka.com - Hujan lebat masih akan melanda sebagian wilayah Jawa Barat di musim kemarau basah ini. Pemerintah daerah diminta mengantisipasi kemungkinan terjadinya hujan yang ekstrem.
“Jawa Barat kalau menurut prediksi kami belum aman dari kemungkinan hujan lebat, apalagi menyongong bulan September, Oktober, November,” kata peneliti klimatologi Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN), Erma Yulihastin, saat dihubungi Merdeka Bandung.
Secara umum wilayah di Indonesia pada Agustus ini dalam posisi kemarau. Namun karena pengaruh faktor global, maka terjadi pembentukan awan yang mendorong hujan.
Salah satu faktor globalnya, kata Erma, adalah hasil perhitungan terhadap anomali suhu air laut Samudera Hindia yang dikenal sebagai Dipole Mode Index negatif. Dampaknya adalah curah hujan yang tinggi.
“Faktor tersebut membuat banyak awan yang melingkupi Indonesia di musim kemarau ini. Padahal kalau dilihat anginnya sudah kemarau. Namun dari kelembabannya masih ada awan cumulonimbus yang menindikasikan seolah ini musim hujan. Itu sebabnya disebut kemarau basah,” terangnya.
Menurutnya, jumlah awan pembentuk hujan akan meningkat menjelang September di mana saat memasuki musim hujan. Bahkan untuk Jawa Barat terjadi pertemuan angin dari dari Samudera Australia dan Samudera Hindia.
Sedangkan daerah basah selama anomali musim ini terutama terjadi di wilayah selatan dan utara Jawa Barat.
“Secara lokal di Jawa Barat pertemuan angin dari Australia dan Samudera Hindia akan membentuk awan, baik di utara maupun selatan Jawa Barat,” terangnya.
Dengan fenomena tersebut, ia berharap pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota sudah menyiapkan antisipasi menghadapi anomali musim yang diprediksi selama tiga bulan ke depan.
“Selama tiga bulan ke depan harus bisa antisipasi adanya perubahan cuaca semacam itu,” katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak