Bandung.merdeka.com - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Ir Kadarsah Suryadi mengingatkan mahasiswa baru untuk tidak menjadikan kampus sebagai ajang mengadu kekuatan, apalagi kekuasaan. “Kampus dapat menjadi ajang bagi perdebatan pemikiran, ajang perlombaan adalah pengembangan dan pemajuan iptek, tetapi bukan tempat bagi adu kekuatan atau kekuasaan,” kata Rektor Kadarsah, Senin (8/8).

Hal tersebut disampaikan dalam sidang senat akademik ITB terkait pelantikan mahasiswa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) ITB Tahun Akademik 2016/2017 di Gedung Sasana Budaya Ganes (Sabuga) ITB, Jalan Tamansari, Bandung.

Di hadapan ribuan mahasiswa baru ITB itu, Kadarsah mengungkapkan bahwa Kampus ITB tempat tumbuh-kembang dan pemeliharaan norma “keutamaan akademik” (academic excellence). Norma tersebut merupakan norma universal yang unsur-unsurnya antara lain, cinta akan kebenaran dan ilmu pengetahuan, kepatuhan pada asas-asas ilmiah, komitmen yang tinggi untuk kemajuan dan kemaslahatan iptek.

Di kampus juga biasa terjadi perbedaan pemikiran. Namun kampus juga sebagai tempat membangun cara pandang bersama. Hal ini menjadi unsur lain dari norma universal akademik. “Saling menghormati perbedaan cara pandang, serta saling terbuka untuk membangun cara pandang bersama,” katanya.

Secara umum, kampus adalah wadah bagi kegiatan intelektual, kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan pembelajaran. Sekaligus juga wadah bagi pengembangan karakter dan perluasan interaksi mahasiswanya.

“Di ITB fokus perhatian kita adalah pada pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni serta ilmu-ilmu sosial/humaniora yang terpaut dengan pengembangan iptek,” paparnya.

Usai memberikan pidato, acara pelantikan PMB dilanjutkan dengan orasi ilmiah. Berdasarkan data PMB ITB, tahun ini jumlah calon mahasiswa yang melakukan registrasi sebanyak 3.946 orang. Jumlah tersebut tersebar di 12 fakultas/sekolah yang ada di ITB.