Dua anak terbaik Indonesia akan ikuti Indonesia Cyberkids Camp

user
Mohammad Taufik 28 Juli 2016, 15:35 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Indonesia Cyberkids Camp (ICC), lomba cipta karya dan inovasi oleh anak-anak Indonesia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sekaligus mendukung program Bandung Smart City, terutama pada aspek Smart People dan Smart Education.

Panitia melakukan seleksi delegasi Indonesia yang babak finalnya berlangsung pada tanggal 28 Juli 2016 di ruang serbaguna Lantai 3, Balai Kota Bandung. Dua orang pemenang ICC akan menjadi wakil Indonesia dalam ajang ASEAN Cyberkids Camp (ACC) pada tanggal 29-31 Juli 2016, di gedung Cyber Security Centre, ITB kampus Jatinangor, dan penganugerahan pemenang di Aula Timur ITB Kampus Ganesha.

Dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, dalam perlombaan ini, anak-anak akan membuat karya berupa animasi, game, atau aplikasi komputer secara mandiri dengan tema yang ditentukan secara acak.

ICC terdiri atas 2 tahap: (1) anak-anak harus membuat karya dengan Scratch 1.4 programming software for kids, lalu karya tersebut direkam dan ditampilkan di Youtube; (2) sepuluh anak dengan jumlah like terbanyak dan sepuluh anak pilihan panitia diundang ke Ruang Serbaguna Lantai 3 Balaikota untuk membuat karya secara instan dan dinilai oleh dewan juri. Setelah duo delegasi Indonesia terpilih, besoknya mereka langsung mengikuti lomba tingkat ASEAN (ACC).

Rangkaian kegiatan ICC/ACC ini didukung oleh Sekretariat ASEAN, Kementerian Kominfo, Kementerian Pariwisata, Pemkot Bandung, KNPI Kota Bandung, dan Forum Wartawan Bandung Juara, serta diselenggarakan oleh ITB bekerja sama dengan BRTI, Mastel Academy, SKACI Foundation, Global Network, dan sejumlah sponsor dan media rekanan.

Kegiatan ini dilandasi oleh pentingnya mempelajari dan menerapkan '21st Century Skills' bagi anak-anak, sebagai salah satu cara menuju 'cyber wellness' dan menghindarkan mereka agar tidak menjadi 'cyber victims'. Kita menyibukkan mereka dengan kegiatan produktif dan inovatif dalam berselancar dengan TIK, sehingga peluang dan waktu mereka untuk terpapar dampak negatif TIK menjadi lebih kecil.

Selain itu, dengan mengenalkan TIK Kreatif lebih dini, mereka akan lebih percaya diri untuk bergaul dan bersaing dengan rekan-rekan sebayanya dari negara maju, khususnya pada saat mereka dewasa dan saat menjadi menjadi pemimpin dan wirausahawan.

Selain mencegah investasi bodong, peran satgas juga untuk memberi pemahaman kepada masyarakat terkait sektor keuangan dan perbankan. Dengan cara ini diharapkan bisa berdampak pada peningkatan perekonomian Jabar.

Kredit

Bagikan