Dispora Kota Bandung pastikan venue pertandingan siap digunakan PON

user
Farah Fuadona 21 Juli 2016, 15:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat akan digelar pada September mendatang. Kota Bandung sebagai salah satu tuan rumah yang memiliki jumlah venue pertandingan terbanyak, semakin menggenjot persiapan untuk menyambut para delegasi atlet dari seluruh Indonesia.

Sebanyak 27 cabang olahraga di 14 tempat akan dipertandingkan di Ibukota Provinsi Jawa Barat ini. Belum lagi perbaikan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menuju persiapan pembukaan PON XIX juga tengah dimaksimalkan.

Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung , Dedi Sopian, optimis persiapan sarana dan prasarana PON XIX akan selesai tepat waktu.

"Jangan khawatir, kita sudah siapkan. Semuanya on schedule," ujar Dedi dalam acara Bandung Menjawab di Ruang Media Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (21/7).

Dedi menyebutkan titik-titik venue pertandingan PON XIX Jawa Barat di Kota Bandung yang tengah dipersiapkan antara lain Komplek Universitas Pendidikan Indonesia, Komplek Militer Kodam, hotel-hotel, Sabuga, dan fasilitas milik Pemerintah Kota Bandung seperti GOR Padjadjaran, Taman Maluku, Stadion Persib, dan Stadion GBLA.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Kota Bandung, Dasep Ruswana menyebutkan seluruh arena dan lapangan pertandingan sudah siap digunakan. Hanya saja, masih perlu penyempurnaan pada fasilitas penunjang.

"Cabang lain prinsipnya mereka tempat pertandingan sudah siap. Tinggal sarana-sarana pendukung," kata Dasep.

Adapun berbagai sarana pendukung yang dimaksud antara lain sarana kesehatan, ruang tunggu, ruang dopping, dan ruang ganti. "Itu kan masih bisa berjalan," tambah Dasep.

Demikian pula dengan Stadion GBLA yang menjadi ikon Pembukaan PON XIX Jawa Barat. Fasilitas-fasilitas penunjang, seperti kamar mandi, saluran air, listrik dan parkir sedang dalam pengerjaan. Dasep menjelaskan, kondisi gedung yang lama dibiarkan akibat status quo yang sempat dijatuhkan pada GBLA menyebabkan beberapa fasilitas menjadi rusak dan tidak terawat.

"Pipa-pipa air, contohnya, itu menjadi korosi karena lama tidak dipakai. Beberapa blok kamar mandi tidak mengalir airnya. Lampu-lampu juga banyak yang mati," ungkap Dasep.

Dia menyebutkan, biaya perbaikan GBLA mencapai Rp 4,6 miliar rupiah. Selain GBLA, ada pula venue pertandingan yang saat ini akan dimulai perbaikan, yakni cabang olahraga tenis lapangan di Taman Maluku dan kriket di Stadion Siliwangi.

Dasep menjelaskan, proses perbaikan akan memakan waktu maksimal 40 hari. Pihaknya tidak khawatir pengerjaannya akan terlambat. Pihaknya sudah menghimbau agar perwakilan tiap-tiap Panitia Pelaksana Cabang Olahraga mengawasi pengerjaan venue.

"Untuk mengawasi itu dari pihak panpel cabor yang bersangkutan dan dari pihak kita juga itu nongkrong setiap hari. Agar speknya tidak meleset," ujarnya.


Kredit

Bagikan