Soekarno jatuh cinta dengan desain unik Masjid Salman ITB

Masjid Salman ITB
Bandung.merdeka.com - Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) selain memiliki sejarah menarik juga didesain dengan model arsitektur unik. Masjid yang berdiri di depan Kampus ITB, Jalan Ganeca, punya atap dengan model kubah terbalik.
Pembangunan Masjid Salman ITB terjadi berkat upaya dosen dan mahasiswa ITB yang ingin mendirikan masjid di era 1960-an, meski pembangunan masjid baru terjadi 10 tahun kemudian.
Waktu itu, arsitek Masjid Salman, Achmad Noeman dan kawan-kawan membawa rencana desain bangunan masjid ke Istana Negara. Tujuannya meminta persetujuan dari Presiden Pertama RI Soekarno.
Saat melihat rancangan tersebut, Soekarno langsung tertarik. Soekarno yang juga alumnus ITB kemudian memberikan beberapa masukan dan memberi paraf pada desain tersebut.
“Bung Karno kemudian menamai masjid ini Masjid Salman, merujuk pada sahabat Rasul Salman Al Farizi,” jelas Plt Direktur Eksekutif Masjid Salman ITB, Iyan Nurdin, Sabtu (11/6).
Iyan menuturkan, Soekarno tertarik dengan desain masjid yang berbeda dengan masjid umumnya di Indonesia. “Bung Karno tertarik karena rancangan masjid, terutama bagian atapnya yang seperti kubahnya berbeda dengan masjid-masjid umumnya,” tutur Iyan.
Umumnya masjid di Indonesia memiliki kubah dengan atap-atap kerucut yang disusun beberapa tingkatan. Ada juga kubah-kubah yang menyerupai bawang khas Timur Tengah. Sedangkan Masjid Salman tidak memiliki kubah, meski atapnya menyerupai kubah terbalik.
Jamaah Masjid Salman ITB
© 2016 merdeka.com/Iman Herdiana
Atapnya seperti kubah terbalik, tapi kalaupun dibalik tidak benar-benar mirip kubah,” katanya.
Di dalam masjid juga tidak ditemukan tiang-tiang tengah sebagai penyangga sebagaimana masjid umumnya. Tiang-tiang beton hanya dipasang di masing-masing sisi bangunan masjid.
“Tidak adanya tiang beton di tengah-tengah masjid ide awalnya supaya saf salatnya tak terputus, jadi safnya maksimal,” jelas Iyan Nurdin.
Kendati demikian masjid ini dirancang tahan gempa. Banyak insinyur ITB yang terlibat dalam proses pembangunan masjid.
Bangunan masjid dengan luas 700 meter persegi itu terdiri dari kayu, tembok, kaca dengan fondasi beton. Lantai masjid berkapasitas 1.500 jamaah ini terbuat dari kayu jati. Pencahayaan bersumber dari lampu-lampu kuning yang teduh. Lampu ini dipasang di 16 titik masjid. Suasana kuning yang teduh agar makin menambah khusyuk ibadah.
Sementara saluran udara bersumber dari banyak pintu dan jendela di sekeliling masjid, membuat suasana masjid terasa hening dan segar. Oksigen masjid berasal dari Taman Ganesha yang ditumbuhi rimbun pepohonan. Masjid ini juga berdiri menghadap barat. Halamannya berupa lapangan rumput dan menara.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak