Observatorium Bosscha tetap layani pengunjung selama Ramadan
Bandung.merdeka.com - Ramadan akan makin menyenangkan jika diisi dengan kegiatan positif, salah satunya dengan mengunjungi Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Selama Ramadan, pusat penelitian astronomi itu tetap melayani kunjungan. Tentu saja kunjungan tersebut harus melalui registrasi terlebih dahulu.
"Selama Ramadan kunjungan publik siang hari Selasa-Jumat akan bergantung kepada permintaan. Bila ada yang mendaftar kami melayani, bila tidak ada rombongan yang daftar layanan kami tutup," kata Staf Observatorium Bosscha ITB, Yatni Yulianti, kepada Merdeka Bandung, kemarin.
Observatorium Bosscha sendiri berdiri di bukit yang disebut Peneropongan Bintang di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang. Selain sebagai pusat kegiatan astronomi, Bosscha juga dikebal sebagai heritage yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sehingga Bosscha selalu menarik perhatian publik.
Bosscha berdiri di atas bukit yang asri dan ditumbuhi rimbun pepohonan. Pada hari biasa Bosscha membuka kunjungan untuk rombongan. Khusus untuk keluarga atau perorangan, Bosscha menyediakan waktu pada hari Sabtu.
Menurut Yatni, kunjungan pribadi sudah dibuka Bosscha sejak lama, sekitar 1950. Publik biasanya diajak ke ruang multimedia sebagai tempat diseminasi cerita dan kegiatan astronomi.
Adanya ruang multimedia menunjukkan sejak dulu Bosscha sudah menyediakan program untuk publik. "Tetapi kami percaya bahwa kegiatan menerima kunjungan sudah dilakukan sebelum itu (1950) namun bagaimana sistem dan kegiatannya seperti apa cerita tertulisnya tidak kami dapatkan," kata Yatni.
Salah satu agenda rutin Bosscha adalah meneropong hilal. Selain sebagai masukan untuk Sidang Isbat sebagai penentu awal Ramadan, peneropongan ini juga penting bagi pengembangan teknik pengamatan.
"Kami sebagai ilmuwan astronomi tetap melakukan pengamatan, salah satu tujuannya adalah untuk pengembangan teknologi pengamatan yang sedang dikembangkan," ujarnya.
Dalam peneropongan hilal, Bosscha biasa mempersiapkan diri untuk menyambut pihak-pihak yang ingin meneropong hilal, biasanya dari kalangan organisasi keagamaan, juga media yang meliput pengamatan hilal.