Indonesia diminta segera membangun budaya bisnis digital

user
Mohammad Taufik 05 Juni 2016, 11:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Indonesia diminta segera membangun budaya yang mendukung terciptanya inisiatif ekonomi digital (digital economy initiatives). Di dalam budaya ini terdapat kolaborasi akademisi, kalangan pebisnis, perusahaan dan pemerintah.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Dodie Tricahyono, mengatakan budaya inisiatif ekonomi digital diharapkan memicu keterampilan dasar mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan pola pikir, perilaku dan kebiasaan-kebiasaan baik.

"Indonesia hingga saat ini belum memiliki inisiatif digital, karena itu kami mengusulkan tiga platform untuk menjadi inisiatif digital Indonesia, yaitu infrastruktur, e-commerce dan kompetensi," kata Dodie Tricahyono, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Minggu (5/6).

Dalam platform infrastruktur, kata Dodie, ada beberapa hal yang dihasilkan. Antara lain pemerintah, akademisi dan industri harus duduk bersama melakukan penelitian yang bisa diterapkan (applicable).

"Meski selama ini regulasi dari mulai pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, sudah tersosialisasikan dengan sangat baik," katanya. 

Adapun dalam platform e-commerce, Dodie membagi bisnis digital menjadi empat elemen, yakni e-commerce, e-money, shipment/logistik dan big data. "Empat elemen ini harus dikelola oleh perusahaan dengan baik untuk dapat sukses di digital business," kata Dodie.

Dodie juga menyebutkan, terkait dengan model bisnis, yang penting adalah mampu membaca peluang.

"Indonesia tidak memiliki model bisnis yang khas tetapi dapat melakukan pemanfaatan local need/want karena itu untuk membuat business model yang baik, harus fokus terhadap peluang," katanya.

Menurut Dodie, Indonesia memiliki start-up terbesar di ASEAN dengan jumlah kurang lebih 2.000. Namun dari jumlah ini belum ada yang menjadi Unicorn.

Jika dilihat dari CHGR, Indonesia yang mencapai angka tertinggi ternyata mayoritas di tiga  bidang yaitu Travel dan Transport, E-Commerce (termasuk di dalamnya fashion dan retail), dan Online Media.

"Yang menarik, growth start up adalah 6,5 kali lipat di tahun 2020," ujarnya.

Kredit

Bagikan