Linde Gelontorkan Dana US$ 15 juta Unutk Bangun Pabrik Oksigen Baru

pabrik linde
Bandung.merdeka.com - Linde, salah satu perusahaan gas dan rekayasa industri terkemuka, hari ini mengumumkan telah menandatangani kontrak dengan PT. Smelting (PTS) untuk memasok oksigen tambahan guna mendukung perluasan operasi smelter tembaga dari PTS.
Linde akan menginvestasikan lebih dari US$ 15 juta untuk membangun pabrik oksigen baru dan mengembangkan infrastruktur di lokasi produksi yang ada. Pabrik tersebut akan menggunakan teknologi Vacuum Pressure Swing Adsorption (VPSA) yang telah dikembangkan Linde.
Pabrik VPSA merupakan pabrik produksi non-kriogenik yang dikemas, menghasilkan oksigen dengan menggunakan proses adsorpsi. Pabrik baru ini diharapkan akan selesai dan dapat beroperasi pada Oktober 2023.
Linde saat ini mengoperasikan pembangkit oksigen dan listrik terpadu yang berlokasi di Gresik, memasok lebih dari 1.000 ton oksigen per hari dan sekitar 35 MW daya listrik untuk PTS. Sebagai bagian dari kontrak baru ini, Linde akan meningkatkan kapasitas produksi hingga mendekati 50 persen.
PT Smelting akan meningkatkan produksi atas produk utamanya, yaitu katoda tembaga, menjadi sekitar 350.000 ton per tahun. Gas oksigen yang dihasilkan Linde digunakan dalam proses peleburan konsentrat tembaga, salah satu langkah awal dalam rangkaian proses produksi yang dijalankan PTS. Katoda tembaga yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan baku pada banyak industri, termasuk dalam industri manufaktur kawat, kabel, dan tubing.
“Kontrak baru berjangka panjang ini menunjukkan kepercayaan yang terjalin antara Linde Indonesia dan PT Smelting, yang dikembangkan selama berjalannya kemitraan kami selama hampir 25 tahun. Linde dengan bangga terus mengembangkan hubungan baik ini lebih jauh,” kata Vinayak Kembhavi, Presiden Direktur Linde Indonesia dan Cluster Head untuk Indonesia, Filipina dan Vietnam dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Penerapan teknologi VPSA terkemuka dari Linde dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan oksigen sekitar 20 persen. Pabrik baru ini juga akan diintegrasikan ke dalam Remote Operating Center (ROC) Linde.
Melalui akses jaringan jarak jauh, karyawan di ROC dapat memantau, mengoperasikan serta mengendalikan sistem dan peralatan di lebih dari 100 pabrik Linde yang tersebar di kawasan ASEAN dan Pasifik Selatan. Pendekatan ini akan menghasilkan efisiensi operasional yang lebih tinggi, optimalisasi sumber daya, dan waktu henti yang lebih singkat.
Dengan mengoptimalkan fasilitas yang telah ada, Linde juga dapat mendirikan pabrik VPSA baru, gedung administrasi dan workshop tanpa membutuhkan lahan tambahan.
BERITA TERKAIT
Roland-Garros dan OPPO Perpanjang Kemitraan Dalam Turnamen Tenis
DHL Express Kenalkan 2 Mobil Van Listrik Untuk Logistik Berkelanjutan
Cara Dinkes Jabar Antisipasi Hepatitis Akut
Perluas Sayap Bisnis, Atalian Indonesia Gandeng Lazada Logistics
Sosok Chilla Kiana di Panggung Musik Dunia, Bikin Bangga Indonesia
ZTE Corporation Gandeng Link Net Hadirkan Produk yang Canggih
Habbats Latte dari Sanusa Food Jadi Kopi Sehat yang Nikmat
PLN UID Jabar Siagakan 4.901 Petugas di Momen Idul Fitri
Telkom Bersama Kementan Digitalisasikan SDM Pertanian lewat Platform Agree
Tingkatkan kompetensi SDM untuk transformasi digital
14,9 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Wilayah Jawa Barat
Baru Dirilis, NFT Ifan Seventeen dan David Kurnia Albert Langsung Curi Perhatian
7 Tips Mengendarai Mobil Matic yang Aman, Pemula Wajib Baca!
Erick Thohir Hadiri OPM Minyak Goreng di Soreang Bandung
Pembayaran Contactless Semakin Populer di Tanah Air
Tagar Bahagia Berbagi Baju Ajak Masyarakat Sumbang Pakaian Lama
Garmin Hadirkan Inovasi Terbaru Seri Dive Computer dengan Teknologi Selam
Pentingnya Berikan Imunisasi Secara Rutin pada Anak
ITB Gelar Webinar Goesmart 2022 dengan Mengusung Tema 'Smarter World'
Qwords Hadirkan Produk Baru dengan Koneksi Internet Lebih Stabil
Untuk Kedua Kalinya Link Net Raih Penghargaan Indonesia Resorces Awards