Pentingnya Berikan Imunisasi Secara Rutin pada Anak
Bandung.merdeka.com - Dalam Pekan Imunisasi Dunia (PID), Kementerian Kesehatan dan GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap memberikan imunisasi secara rutin kepada anak meskipun kita masih berada di situasi pandemi.
Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, dr. Prima Yosephine MKM mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan dan mensosialisasikan Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Petunjuk Teknis untuk mengatur pelaksanaan pelayanan imunisasi rutin pada masa pandemi COVID-19 serta melakukan akselerasi imunisasi bagi anak yang belum lengkap statusnya.
“Disamping sikap waspada terhadap virus Covid-19 yang terus dijaga, layanan imunisasi pada anak harus tetap diberikan untuk menghindari risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi” ujar dr. Prima dalam acara peringatan PID, belum lama ini.
Potensi wabah KLB dapat terjadi mengingat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti difteri dapat menular. Difteri merupakan bakteri yang menyerang saluran pernapasan pada selaput lendir hidung dan tenggorokan yang menyebabkan anak sulit bernapas .
Pada bulan November dan Desember 2021 lalu dilaporkan bahwa tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Sidenreng Rappang, dan Kabupaten Barru mengalami kasus KLB difteri dan campak .
Peran imunisasi terbukti efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah beragam penyakit. Setiap tahun imunisasi telah membantu mencegah kematian 2 hingga 3 juta anak di Indonesia . Semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan.
Sementara itu, GSK Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung upaya Pemerintah dalam membangun dan memelihara kesehatan masyarakat. Sebagaimana yang disampaikan dr. Deliana Permatasari, Vaccine Medical Director GSK Indonesia.
"Kolaborasi public dan private dalam upaya untuk menyampaikan informasi ilmiah kepada petugas kesehatan dan juga masyarakat umum terkait imunisasi harus terus lakukan agar dapat mempercepat cakupan imunisasi lengkap terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya seperti Difteri Tetanus Pertussis, Rotavirus, dan Pneumokokus," jelas Deliana.