Telkom Mengajak Startup Manfaatkan Layanan Use Care Laboratorium 5G

PT Telkom
Bandung.merdeka.com - PT Telkom mengajak para startup untuk bekerjasama guna memanfaatkan layanan Use Case Laboratorium 5G yang dimilikinya. Tujuannya, untuk bisa mengakselerasi layanan 5G di Tanah Air.
Operation Vice President Group of Digital Strategy PT Telkom, Riza Rukmana mengatakan, laboratorium ini dibangun di atas container merujuk Arsitektur Stand Alone (SA) secara end-to-end dan diperuntukkan dalam pengembangan 5G Use Case.
"Lab ini dibangun atas kerja sama Telkom dengan pemilik teknologi yaitu Cisco dan ZTE. Cisco lebih fokus pada penyediaan element transport dan data center, sedangkan ZTE menyediakan sarana ujicoba secara end-to-end," kata Riza dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Riza menjelaskan, laboratorium ini diperlukan seluruh ekosistem teknologi informasi komunikasi (TIK) di Indonesia. Soalnya, bisnis 5G sangat berbeda dengan generasi sebelumnya di mana pada bisnis 5G lebih banyak bertumpu model bisnis perusahaan ke perusahaan (B2B//business to business) dibanding perusahaan ke pengguna akhir (B2C/business to consumer).
"Merujuk operator seluler NTT Docomo, Jepang yang telah dahulu masuk ke 5G, guna mencari use case yang tepat mereka telah mengembangkan lebih dari 50 vertical use case bersama pemimpin pasar seperti Sony, Xerox, Komatsu, ANA, dan seterusnya dalam skema B2B," katanya.
Dari skema B2B lalu diperluas kerjasama ke B2B2X/Business to Business to Customer di bidang manufaktur, kesehatan, kota cerdas, dan lain-lain. NTT Docomo juga bekerjasama dengan integration partner dan penyedia pasok rantai ekosistem guna selanjutnya melayani vertical market.
"Karenanya, use case lab 5G Telkom ini diharapkan dapat menjadi wahana pengembangan 5G yang ingin dikembangkan Telkom Group sehingga nantinya mekanisme penyediaan layanan 5G ke pasar tidak hanya sebagai dumb pipe saja," katanya.
Riza melanjutkan, laboratorium ini juga penting karena layanan 5G memerlukan investasi mahal baik dari aspek lisensi dan infrastruktur, sehingga diperlukan suatu riset dan inovasi untuk mendapatkan lesson learnt sebelum melangkah lebih jauh.
"Kami berharap, kepada seluruh ekosistem TIK di Indonesia, khususnya startup baik luar maupun dalam Telkom Group, termasuk Indigo dan Amoeba, kita bersama manfaatkan laboratorium ini. Selain untuk akserlasi adopsi 5G ke bisnis nyata, juga penting bagi kita membangun partnership guna mencari solusi vertical market, serta merealisasikan ide use case," papar dia.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak