Bandung.merdeka.com - Kecanggihan teknologi dewasa ini membuat masyarakat mendapat banyak kemudahan. Salah satunya dalam sistem jual beli. Bahkan, melakukan penjualan produk dengan konsep lelang kini jauh lebih mudah dan praktis.

Banyaknya aplikasi marketplace membuat proses jual beli menjadi lebih mudah. Namun, berbeda dengan aplikasi bernama Wowbid. Soalnya, aplikasi ini merupakan aplikasi lelang marketplace pertama di Indonesia.

"Kami menawarkan cara berbelanja yang unik dan menyenangkan, Ya salah satunya dengan lelang," ujar CEO & Founder dari PT Wowbid Perintis Nusantara, Rafli Ridwan kepada Merdeka Bandung.

Sejak diluncurkan di Google Play pada 19 Desember 2018 dan sudah dapat diunduh di App Store mulai bulan Juni lalu, Wowbid sudah memiliki lebih dari 491 ribu pengguna terdaftar dari jumlah total keseluruhan yang telah mengunduh aplikasinya mencapai lebih dari 660 ribu.

Wowbid terbuka bagi siapapun untuk melelang barang mulai dari produk kecantikan, gadget, elektronik, fashion, kerajinan dan produk atau barang - barang lainnya.

"Pelelang bisa merupakan individu-individu yang ingin melelang koleksinya, barang-barang di rumahnya yang sudah tidak terpakai, ataupun barang-barang langka yang jarang ada di pasaran. Seller bisa juga merupakan pemilik brands atau manufacturers yang memiliki inventori barang dari musim sebelumnya yang ingin dapat segera dijual," jelas dia.

Wowbid juga terbuka bagi para pebisnis UMKM agar mereka memiliki akses untuk menjual dan memasarkan produk mereka secara online dengan market yang lebih luas.

Tidak berhenti berinovasi dalam rangka pengembangan pasar dalam negeri, Wowbid kini bekerjasama dengan PT.Pos Indonesia (PERSERO), Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), dan Elzatta. Era digital memungkinkan untuk terus bermunculannya banyak pemain baru dalam bisnis perintis atau startup.

Oleh karenanya, sejak awal Wowbid diluncurkan, Wowbid menyiapkan beragam cara agar tetap menjadi platform utama pelaku bisnis dalam memasarkan produk-produk terbaiknya untuk mampu bersaing di era digitalisasi dewasa ini.