10 Narasumber Ahli Hadiri Seminar Internasional Kebahasaan
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 10 narasumber ahli hadiri seminar internasional kebahasaan yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan melaui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK).
Badan Bahasa dan Perbukuan—Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kemendikbud, Dadang Sunendar membuka secara resmi Seminar Internasional Kebahasaan di Hotel Mercure Cikini, Jakarta, pada Selasa (9/7).
Kegiatan yang ditaja oleh Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) itu mengusung tema "Memajukan Peran Bahasa dalam Kancah Kontemporer Bahasa Indonesia: Penguatan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan di Berbagai Bidang”. Tema tersebut dibagi menjadi empat subtema, yaitu Kebinekaan Bahasa, Bahasa dan Pengajaran, Penerjemahan, dan Forensik Kebahasaan.
Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Dadang Sunendar berharap kegiatan itu dapat menghasilkan rekomendasi terkait kebijakan teknis pengembangan strategi dan diplomasi kebahasaan.
Sementara itu, Kepala PPSDK, Emi Emilia melaporkan bahwa seminar tersebut melibatkan sepuluh narasumber ahli di bidang kebahasaan yang terdiri atas empat pakar dari luar negeri dan enam pakar dari dalam negeri. Empat pakar kebahasaan dari luar negeri itu adalah Prof. Dr. Dr. H.C Juliane House (pakar penerjemahan dari University of Hamburg), Prof. M.A.F. Klamer (pakar kekerabatan bahasa dari Universiteit Leiden), Assoc. Prof. Pauline Jones, Ph.D. (pakar pengajaran bahasa dari Wollongong University), dan Assoc. Prof. Georgina Heydon (pakar forensik kebahasaan dari RMIT University).
Sadangkan, pakar kebahasaan dari dalam negeri yang turut berbicara pada seminar itu adalah Prof. Emi Emilia, Ph.D. (Kepala PPSDK), Prof. Dr. Sutrisna Wibawa (Rektor UNY), Prof. Dr. Mahsun (Guru Besar Universitas Mataram), Prof. Riyadi Santosa, Ph.D. (Guru Besar UNS), Prof. Dr. Amrin Saragih (Guru Besar Universitas Negeri Medan), dan Helena Agustien, M.A., Ph.D. (Universitas Negeri Semarang).
Selain para pakar kebahasaan, kegiatan itu juga memberikan kesempatan kepada 16 peserta yang makalahnya telah ditinjau oleh para ahli dan dinilai layak dipresentasikan secara paralel.
Peserta yang terlibat dalam seminar itu berjumlah 137 peserta (100 peserta terseleksi dan 37 peserta undangan).