5 Sekolah di Bandung Bersaing di Kompetisi Wirausaha Menuju Tingkat Asia Pasifik
Bandung.merdeka.com - Lima SMA di Kota Bandung dan Bandung Barat bersaing ketat dalam kompetisi kewirausahaan bertajuk 'Regional Student Company Competition 2019'. Lima sekolah tersebut yakni SMAN 1 Cisarua, SMAN 1 Ngamprah, SMAN 10 Bandung, SMAN 11 Bandung, dan MAN 2 Bandung akan bersaing untuk membuat konsep bisnis yang dikembangkan serta memamerkan produk yang dihasilkan sebagai solusi atas sebuah permasalahan sosial.
Program Student Company di sekolah ini menjadi program tahunan yang diselenggarakan Citibank bersama Prestasi Junior Indonesia. Setiap tahunnya para peserta dari berbagai kota akan bersaing menjadi perwakilan Indonesia untuk berkompetisi di tingkat Asia Pasifik.
Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program edukasi ‘Youth Sociopreneurship Initiative’. Melalui program ini, para pelajar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah. Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan.
"Melalui inisiatif ini, kami berupaya membuka jalan bagi para pelajar untuk mengeksplorasi dan mengoptimalkan kemampuan berwirausaha sekaligus menanamkan nilai pentingnya membangun sebuah bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," kata Robert kepada wartawan baru-baru ini.
Menurutnya, menanamkan minat bisnis sejak sekolah menjadi sangat penting. Selain memahami ide dan konsep bisnis, mereka memiliki kepercayaan diri untuk terjun ke dunia bisnis yang lebih besar.
"Kita ingin ada konsep sociopreneur. Produk usaha tapi punya positif impact untuk yang di luar sekolah mereka," katanya.
Sementara itu, Director, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N. Makki mengungkapkan, generasi muda perlu diberikan wadah untuk mengasah minat berwirausaha, mengembangkan kreativitas yang dimiliki. Hal ini sekaligus melatih kepekaan menangkap peluang dari sebuah isu sosial.
"Dalam program Perusahaan Siswa (Student Company/SC) ini, para pelajar berkesempatan untuk mengalami secara langsung bagaimana mengoperasikan sebuah bisnis. Melalui pembelajaran praktis, mereka dapat memahami tantangan serta risiko bisnis secara konkret. Kondisi demikian akan memperkaya wawasan para pelajar dalam mengembangkan strategi bisnis sekaligus menstimulasi insting dalam berwirausaha," ungkapnya.
Salah satu karya dari SMAN 11 Bandung yakni membuat alat penjernih air dengan bahan alami. Inovasi produk bernama Pavitra terbuat dari biji kelor yang ditumbuk dan dicampur karbon aktif.
"Ini produk usaha berbahan herbal untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Dengan penjernih air ini, nantinya dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci dan lain sebagainya," kata Marsa Attaqiya, perwakilan siswa SMAN 11 Bandung.
Menurut Marsa, produk ini telah melalui proses riset. Produk ini dikemas dalam bentuk kantung teh. untuk satu tea bag bisa untuk lima liter air. Setelah dituang ke dalam tampungan air, maka kotoran nantinya akan mengendap dan membuat air menjadi jernih.
"Jadi satu tea bag bisa untuk lima liter air. Bisa digunakan untuk skala rumah tangga. Untuk satu bungkus dijual Rp15 ribu," katanya.
Kelima sekolah ini bersaing memperebutkan gelar ‘The Best Student Company in Bandung. Satu sekolah terbaik akan mewakili Jawa Barat untuk bersaing dengan sekolah-sekolah dari regional lainnya dalam kompetisi bisnis tingkat nasional, Indonesia Student Company Competition 2019, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Agustus mendatang. Mereka akan bersaing dengan perwakilan dari Semarang, Bali, Surabaya, dan Jakarta. Satu sekolah terbaik akan bersaing dalam kompetisi internasional tingkat Asia Pasifik.