Asyik Main Internet Berlebihan, Dosen ITB: Waspada Terkena Adiksi Internet

user
Endang Saputra 22 Januari 2019, 13:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pernahkan saat bepergian Anda merasa panik kala mengetahui ponsel pintar tertinggal di rumah? Atau apakah Anda termasuk orang yang tak bisa lepas dari ponsel pintar dan selalu mengeceknya setiap saat? Waspada, Anda bisa terkena adiksi atau ketergantungan kepada internet.

Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB sekaligus merupakan Data Scientist Sharing Vision, Dimitri Mahayana mengatakan, semakin meningkatnya pengguna Android tidak terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya yaitu mulai munculnya ketergantungan atau adiksi internet.

"Adiksi internet ditandai dengan keasyikan yang berlebihan atau kurang terkontrol, dorongan atau perilaku mengenai penggunaan komputer dan akses internet yang menyebabkan gangguan atau penderitaan," ujar Dimitri kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Kapulaga Indonesian Bistro, belum lama ini.

Sebuah Internet Addiction Test (IAT) dilakukan terhadap 514 responden di Indonesia. IAT tersebut dilakukan berdasarkan 20 pertanyaan yang mengukur adanya tingkat ketergantungan orang terhadap internet, seperti ‘Seberapa sering Anda merasa takut bahwa hidup tanpa internet itu akan membosankan, tidak bermakna, dan tidak menyenangkan?’.

"Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa 55,34 persen responden mendapat score antara 31 hingga 49 yang berarti responden tersebut mengalami ketergantungan atau adiksi internet pada level ringan," jelasnya.

Sedangkan, lanjut dia, 11,9 persen responden telah mengalami ketergantungan atau adiksi internet tingkat sedang, 0,4 persen responden telah mengalami ketergantungan atau adiksi internet parah dengan score antara 80 hingga 100 persen.

"Hal ini harus menjadi bahan perhatian. Di sisi lain, diperoleh keterkaitah antara tingkat adiksi atau ketergantungan internet terhadap usia responden. Dimana semakin muda usia, semakin memiliki kecenderungan tingkat adiksi internet yang semakin tinggi," ujarnya.

Sementara itu, jumlah pengguna seluler, smartphone, dan internet di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat. Jumlah pengguna seluler diprediksi meningkat menjsdi 265,3 juta di tahun 2019 dengan Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate atau CAGR) 4,77 persen.

Untuk pengguna smartphone diperkirakan meningakg menjadi 140,4 juta di tahun 2019 (CAGR 26,17 persen). Untuk internet juga akan meningkat hingga 178,4 juta di tahun 2019 mendatang (CAGR 12,8 persen). Begitu juga untuk pengguna mobile internet yang diprediksi menjadi 89,4 (2019) dengan CAGR 9,23 persen.

Seiring dengan pertumbuhan tersebut, pasar smartphone di Indonesia hingga saat ini masih didominasi oleh Android. Android telah menguasai lebih dari 90 persen pasar smartphone di Indonesia dan 75 persen di dunia. Bahkan, dari sekitar lima juta aplikasi yang berjalan di atas smartphone saat ini, 40 persennya merupakan aplikasi berbasis android.

Kredit

Bagikan