Diresmikan Wali Kota, Kolam Retensi Sirnaraga Bisa Digunakan Lapangan Futsal

user
Endang Saputra 08 Januari 2019, 12:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial meresmikan Kolam Retensi Sirnaraga, yang berada di Kelurahan Husein, Kecamatan Cicendo, Selasa (8/12). Kolam retensi ini dibangun untuk meminimalisir banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Citepus.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Arif Prasetya menjelaskan, kolam retensi ini dibangun di atas lahan 1.972 meter persegi. Kolam retensinya sendiri memiliki luas 1.075,89 meter persegi dengan tinggi hampir 4 meter. Kolam retensi ini memiliki daya tampung 3.335,26 meter kubik air.

Menurut Arif, keberadaan kolam retensi ini dapat mengurangi 40 persen limpasan air dari Sungai Citepus. Sebab diakui Arif, tingginya debit air Sungai Citepus saat hujan deras membuat air melimpas ke kawasan pemukiman penduduk di sekitar Sirnaraga dan Pagarsih.

"Efektivitas kolam retensi Sirnaraga ini belum seluruhnya, totalnya sekitar 30-40 persen. Karena kan limpasan air hadiah dari utara harus kita perhatikan. Permasalahan Citepus kan kompleks ya, jadi kita minimalisir dengan kolam retensi ini dengan peninggian dan lain-lain," ujar Arif kepada wartawan di lokasi.

Arif mengungkapkan, untuk mengatasi banjir yang terjadi harus dilakukan secara kompleks. Tingginya debit air saat hujan deras dari wilayah Utara, belum lagi dengan menyempitnya lebar sungai dan sedimentasi menjadi faktor penyebab banjir yang terjadi. Untuk itu dengan upaya-upaya seperti ini diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir.

"Kalau kita ngurusin banjir itu kan dari sungai tidak bisa sekali beres. Kalau ngurusin banjir harus dari hulu sampai hilir permasalahanya. Kita di Kota Bandung ini kan ada di cekungan nih, yang kita bisa lakukan adalah me-manage air supaya tidak banyak mengganggu masyarakat," kata dia.

Arif mengungkapkan, desain kolam retensi ini dibuat fleksibel. Selain fungsi utamanya sebagai parkir air, juga dapat digunakan oleh warga untuk berolahraga ketika air surut.

"Kalau kering itu bisa untuk lapangan futsal. Warga minta lapang futsal terus voli, badminton. Nanti kita kasih garis di bawahnya," ujarnya.

Arif menyebut pihaknya juga menempatkan operator air di lokasi. Operator ini akan bertugas memantau ketinggian air di lokasi dan memperingatkan warga ketika air sedang naik.

"Ada yang jaga operator disiagakan di mesin pompa. Itu maksudnya untuk memperingati masyarakat kalau sudah hujan jangan bermain di dalam situ," ungkapnya.

Sementara itu Wali Kota Bandung mengatakan, bahwa Pemkot Bandung akan terus berupaya untuk mengatasi persoalan banjir yang masih terjadi. Namun menurutnya perlu waktu untuk benar-benar mengatasi persoalan banjir. Keberadaan kolam retensi ini menjadi salah ikhtiar Pemkot Bandung untuk mengatasi persoalan banjir yang masih terjadi.

"Mudah-mudahan Mang Oded berharap ini merupakan bagian upaya kita dalam rangka mengatasi banjir. Jadi minimal sungai Citepus ini bisa teratasi," ucapnya.

Oded menambahkan, pihaknya juga akan terus menambah jumlah kolam retensi di Kota Bandung. Tahun ini rencananya kolam retensi akan kembali dibangun di Gedebage.

"Saya kira kita juga akan upayakan menambah tentunya sesuai kemampuan anggaran. Di depan pasar induk Gedebage insya allah tahun ini akan kita bangun. Untuk Gedebage kenapa harus banyak, karena berdasar analisa para pakar, Gedebage itu kan cekungan Bandung yang paling terendah, maka tidak hanya sekadar bangun retensi danau yang 20 hektar yang di program provinsi tapi juga bangun yang lain kecil-kecil saya kira. Kalau Gedebage itu dua kali lipat ini,"ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Oded juga menebar benih ikan mas sebanyak satu kuintal. Oded juga mencoba memantau kolam retensi dengan menggunakan perahu karet.

Kredit

Bagikan