Pemkot Bandung Akan Ambil Alih Pengelolaan Pasar Baru Sebelum Dilelang Ke Swasta
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui salah satu BUMD, PD Pasar Bermartabat akan mengambil alih pengelolan Pasar Baru yang selama ini dikelola oleh PT Atanaka Persada Permai (APP). Kerjasama pengelolan Pasar baru akan berakhir pada 29 Desember 2019 mendatang.
PJ Dirut PD Pasar Andri Salman mengatakan, pihaknya ingin meyakinkan kepada para pedagang bahwa dalam alih kelola Pasar Baru, PD Pasar dan PT APP akan saling mendukung dan kolaborasi. Andri menjamin bahwa tidak ada kenaikan restribusi yang selama ini menjadi kekhawatiran pedagang.
"Kita menginginkan peralihan pengelolaan ini lancar. Kalau di lapangan itu banyak isu, kita pastikan itu tidak benar. Service charge naik itu tidak ada. Justru PT APP akan memperbaiki yang rusak seperti escalator, toilet, yang bocor-bocor sampai keramik pecah dan lain-lain," ujar Andri kepada awak media saat ditemui di Pasar Baru.
Andri menyebut, selama masa alih kelola Pasar Baru, PT APP masih akan memberikan bantuan secara teknis di lapangan. Sejumlah fasilitas yang belum terselesaikan akan dilakukan perbaikan.
"Kita juga menyampaikan bahwa tanggal 29 (Desember) ke tanggal 30 (Desember) peralihan itu yang di depan tetap PT APP membantu support secara teknis di lapangan. Yang tidak terselesaikan tetap diperbaiki PT APP, paling cepat 3 bulan,di lapangan juga 6 bulan,"katanya.
Selanjutnya kata Andri pada April 2019 akan dilakukan lelang untuk pengelolaan Pasar Baru. Menurut Andri, PT APP juga tetap bisa mengikuti lelang dengan tetap mengikuti mekanisme yang dibuat oleh Pemkot Bandung.
Andri memastikan Istana Group masih berpeluang dan bisa mengikuti lelang tersebut. Hanya saja harus melalui mekanisme dan menyanggupi apa yang disyaratkan oleh Pemkot Bandung.
"Jadi ke depan ada evaluasi, respons PT APP cukup baik. Mudah-mudahan, PT APP, atau grupnya bisa ikutan lelang bersama-sama yang lain yang ingin mengelola pasar ini.
Tentunya APP lebih tahu dalam hal pengelolaan karena sudah 15 tahun mengelola Pasar Baru. Mudah mudahan administasi beres pada Maret, sehingga awal April sudah siap pengumuman lelang. Mudah-mudahan lancar," ungkapnya.
Menurut Andri, selama masa alih kelola pihaknya juga akan menghitung potensi dari pasar yang menjadi primadona ini. Apalagi potensi bisnisnya sangat besar mengingat tak hanya dari luar kota, tetapo pembeli dari negara tetangga juga banyak yang berbelanja ke Pasar Baru.
"Jadi kita akan merasakan selama 3 bulan mendatang pendapatan pasar baru teh berapa, angka itu yang akan kita lelang kepada calon pengelola. Bagi para pedagang juga diharap tenang. Mengenai SPTD akan diperpanjang. Kebijakan PD Pasar itu akan diperpanjang dari 2023-2048. Jadi kalau ada jual-beli kios yang sisa waktunya lima tahun dari 2019-2023, bisa diperpanjang sampai 2048," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Istana Group yang merupakan Holding dari PT APP Edi Sukamto mengatakan, meski pengelolaan pasar habis 29 Desember 2018, namun hak guna pakai para pedagang sampai tahun 2023. Untuk itu pihaknya masih punya tanggung jawab untuk melakukan perbaikan fasilitas.
"Kita support bahkan sampai staf pun kita berikan kepada PD Pasar. Semua perbaikan akan kita selesaikan, secepatnya 3 bulan, selambat-lambatnya 6 bulan. Kita kolaborasi sampai 2023 tetap supaya bagus, itu tanggung jawab PD Pasar dan kita membantu sampai tuntas," ungkapnya.
Edi meminta kepada para pedagang untuk tidak termakan isu-isu yang tidak jelas.
"Makanya setelah runding dengan Pak Dirut, ini supaya adem Pasar Baru. Maka kita kolaborasi dulu sampai dilelang pengumuman baru," katanya.