Garap album ke 12, Tohpati suguhkan sebuah kisah dongeng
Bandung.merdeka.com - Tohpati tengah menggarap album ke 12, titlenya ‘Bias’. Album ini dinilai beda dengan album-album terdahulunya. Soalnya, album ini bukan hanya menyuguhkan petikan gitar dari Tohpati, tetapi juga ada cerita dongeng yang ditawarkan dan membuat albumnya lebih ‘hidup’.
‘Bias’ merupakan album akustik gitar yang dikerjakan oleh pria kelahiran Jakarta ini dengan proses yang cukup cepat. Menyuguhkan sebuah harmoni musik yang apik, tentunya ini menjadi jawaban atas kerinduan penggemar yang telah menantikan kehadiran karya anyar gitaris tersebut.
"Mengerjakan album akustik gitar solo itu berbeda dibandingkan dengan pengerjaan album yang dibuat oleh sebuah band. Membuat album gitar solo itu dituntut untuk menyajikan harmoni," ujar Tohpati kepada Merdeka Bandung saat ditemui seusai jumpa wartawan ‘Konser Akustik Session 2 Tohpati’ di West Point Hotel, Selasa (16/10).
Mengenai proses pengerjaan, ia mengutarakan ini cukup cepat. Soalnya, lagu dalam album ini sudah dirancang dan rekamannya dilakukan di rumah. Dalam album ini menyuguhkan sembilan lagu. Uniknya, ia bekerjasama dengan Titien Wattimena untuk penyuguhan cerita.
"Saya bekerjasama dengan Mba Titien Wattimena sebagai penulis lagu. Jadi ada cerita dongengnya untuk album ini. Ceritanya bagus banget, salut sama mba Titien karena bisa membuat cerita sebagus ini," jelasnya.
Kisahnya soal dongeng seorang permaisuri yang dilindungi rajanya untuk menginstruksikan seluruh warganya tak boleh memiliki cermin. Soalnya, sang permaisuri memiliki wajah yang buruk. Sang raja enggan melihat permaisuri bersedih karena wajahnya.
Dibalik wajah buruknya, rupanya ada seorang seseorang dari negeri sebrang yang tak menilai kondisi fisik. Di sinilah cerita disuguhkan begitu menarik sebagai nilai lebih dari album terbarunya. Album sendiri rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat.