Dua mahasiswi Unpar sukses sampai puncak Gunung Everest

user
Endang Saputra 17 Mei 2018, 13:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dua mahasiswi asal Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) yakni Fransiska Dimitri Inkiriwang atau lebih akrab disapa Deedee dan Mathilda Dwi Lestari berhasil mencapai puncak Gunung Everest, Kamis (17/5).

Deedee dan Hilda yang tergabung dalam tim The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala-Universitas Parahyangan (WISSEMU) ini menapakkan kaki di puncak Gunung Everest pada tanggal 17 Mei 2018 pukul 05.50 waktu setempat (pukul 07.05 WIB).

Salah satu anggota tim pendukung, Carolina mengatakan, tim WISSEMU memulai perjalanan pada 17 April 2018. Tim memulai perjalanan dengan proses aklimatisasi atau aktivitas adaptasi tubuh pada ketinggian tertentu dari EBC (5.400 mdpl) hingga Camp 1 (7.050 mdpl).

Setelah proses aklimatisasi tersebut, Tim WISSEMU melakukan proses pemulihan di Desa Zhaxizongxiang yang berada pada ketinggian 4.150 mdpl. Pemulihan ini dilakukan sembari menunggu cuaca pendakian terbaik.

Pada tanggal 11 Mei akhirnya semesta mendukung perjalanan Tim, dengan cuaca yang cerah Tim memulai pendakian selama enam hari dan akhirnya mencapai puncak Everest.

Perjalanan menuju puncak di mulai dari Everest Base Camp Tibet (5200 mdpl). Jalur yang dilalui sama dengan jalur saat proses aklimatisasi yaitu dari EBC menuju Intermediate Camp (IR) (5800 mdpl), lalu bergerak menuju Advanced Base Camp (ABC) (6400 mdpl) dan beristirahat sehari di ABC.

Setelah cukup mengisi tenaga untuk summit attempt, Tim akhirnya bergerak menuju Camp 1 (7050 mdpl), lalu keesokan harinya menuju Camp 2 (7800 mdpl), dan pada tanggal 16 Mei 2018 sampai di Camp 3 (8271 mdpl).

Pada 16 Mei 2018 malam, setelah cukup beristirahat selama sekitar tujuh jam, tim memulai summit push. Tim mengabarkan Tim Pendukung di Bandung sebelum memulai perjalanannya. Perjalanan dimulai dengan bergerak menuju First Step (8501mdpl) - Mushroom Rock ( 8549 mdpl) – Second Step (8577 mdpl), dan Third Step (8690 mdpl).

Perjalanan tersebut penuh dengan tebing bebatuan dan dengan cuaca yang berangin. Tantangan terakhir sebelum mencapai puncak adalah Summit Ridge (8800 mdpl), jalan setapak dengan sisi kiri dan kanan jurang yang terjal. Pada pukul 05.50 waktu setempat akhirnya tim menapakkan kakinya di pun Puncak Everest (8848 mdpl).

"Deedee dan Hilda sebelumnya dilepas dari Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (29/3). Mereka sebelumnya telah mengibarkan Bendera Merah Putih di enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lain. Dengan pencapaian ini, kedua srikandi tersebut mencatatkan diri sebagai perempuan Indonesia dan perempuan asia tenggara pertama yang berhasil menyelesaikan missi seven summits," jelasnya.

Pendakian menuju Puncak Gunung Everest akan menggenapi rangakaian ekspedisi Seven Summits yang telah dimulai sejak tahun 2014. Pendakian menuju puncak gunung tertinggi di dunia ini akan sangat sulit dilakukan.

Meski perjalanan ini hampir terancam tidak terealisasi karena permasalahan dana, berkat dukungan oleh Bank BRI sebagai sponsor utama,Multi Karya Asia Pasifik Raya (MKAPR), Universitas Katolik Parahyangan, sponsor pendukung dan seluruh warga Indonesia sehingga perjalananan ini dapat terealisasikan.

Kredit

Bagikan