Kompetisi eSport Internasional dari Telkom Jabar berlangsung sengit

user
Endang Saputra 16 Mei 2018, 12:46 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menilik perkembangan pesat yang terjadi pada olahraga digital atau eSport, Telkom Regional 3 Indonesia berupaya untuk terjun ke sana. Bahkan, perusahaan telekomunikasi ini diselenggarakan pada tanggal 11 sampai dengan tanggal 12 Mei 2018.

Kompetisi eSport Internasional yang diselenggarakan oleh Telkom Regional 3 Jawa Barat ini rupanya berhasil mencuri perhatian. Ada begitu banyak peserta yang bersaing secara sengit untuk meraih gelar juara.

Operation Senior Manager Consumer Marketing Telkom Regional 3 Jabar, Ivan Wiryawan mengatakan, Telkom Regioal 3 Jawa Barat sebagai bagian dari perusahaan plat merah, ikut berperan aktif dan memberikan perhatian besar kepada perkembangan eSport di Jawa Barat.

Sebagai bentuk nyata dukungan kepada klub-klub eSport, Telkom Regional 3 Jabar menggelar kompetisi Wifi.Id e-Sport Competition 2018 yang dimulai sejak bulan Maret 2018. Grand Final kompetisi ini diselenggarakan pada tanggal 11 dan 12 Mei 2018 dengan mengambil tempat di WICO CAFE yang ada di Grapari Telkom Group Supratman Bandung.

"Program gelaran kompetisi eSport ini merupakan salah satu bentuk nyata kepedulian Telkom dalam mengembangkan salah satu cabang olahraga prestasi yaitu eSport yang saat ini mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah," ujar Ivan kepada Merdeka Bandung.

Klub-klub yang masuk pada Grand Final merupakan Klub Juara dari hasil penyisihan di tingkat wilayah atau cluster area Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat.

Secara lengkap klub yang berhasil masuk ke babak Grand Final, dari Kota Bandung diwakili oleh Tim Arena Gaming, Tim GBHN dan Tim Sunda Scary, Kota Cimahi yakni Tim WRJL, Tim MIB, dan Tim Sure EZ, Tasikmalaya yakni Tim Dream Team, Tim WTF, dan Tim Revolt Seven, Kota Cirebon yakni Tim Unity, Kota Karawang yakni Tim Phoenix Pro, dan terakhir Kota Sukabumi yakni Tim Fate.

"eSport bukan sekedar main game yang hanya buang-buang waktu, ada unsur sportivitas, strategi bermain, dan prestasi. Terlebih saat ini atlit eSport sangat mungkin untuk menjadi pemain professional yang akan mendapatkan gaji," papar dia.

Sementara itu, Deputy Executive Vice President (EVP) Marketing, Mohamad Khamdan berharap bahwa eSport dapat berkembang secara nyata dan dapat melahirkan player-player yang berprestasi serta membanggakan bagi Jawa Barat. Terlebih pada Asian Games 2018 nanti salah satu cabang olahraga yang masuk demosport adalah eSports dan akan dipertandingkan sebagai olahraga ekshibisi.

Terlebih, lanjutnya, saat ini Telkom secara lingkup nasional maupun di tataran Regional 3 Jabar, telah membangun ribuan tempat WICO (Wifi.Id Corner). Para klub yang ada di seluruh wilayah Jabar dizinkan untuk menjadikan WICO sebagai markas tim eSportnya jika berminat.

"WICO dapat digunakan sebagai arena atau venue bagi klub-klub yang akan berlatih untuk meningkatkan skill para playernya. Karena WICO dibangun untuk memberikan kenyamanan para user yang membutuhkan internet murah dan kecepatan tinggi didukung dengan teknologi Fiber Optic berkecepatan tinggi hingga 100 MBps," jelas Khamdan.

Hasil akhir pertandingan Grand Final, juara pertama berhasil diraih oleh Tim Fate (Sukabumi) dengan memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 5 Juta dan trophy. Juara kedua diraih oleh Tim Unity (Cirebon) yang memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 3,5 Juta dan trophy. Kemudian juara ketiga diraih oleh Arena Gaming (Bandung) dengan memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 2,5 Juta dan trophy.

Kredit

Bagikan