Bandung.merdeka.com - Saat ini kehadiran seorang kerabat yang bisa menjadi influencers atau Key Opinion Leaders dinilai begitu penting. Khususnya bagi sebuah organisasi atau perusahaan yang tengah berkembang.

Ketua BPC Perhumas Bandung Jabar Nurlaela Arief, mengatakan saat ini dirasa sangat menjamurnya pemanfaatan media sosial, sehingga kata-kata dari Key Opinion Leaders sangat berpengaruh.

Key Opinion Leaders, kata dia, dilakukan tidak harus dengan cara merekrut artis atau dengan budget yang tinggi tetapi banyak sekali potensi dan sharing yang dilakukan untuk dimanfaatkan oleh perusahaan.

"Bio Farma yang banyak terkait dengan kesehatan masyarakat melalui produksi vaksin, maka Key Opinion Leaders bisa berasal dari pakar, Dokter, IDI, atau akademisi yang memiliki kepakaran mengenai bio teknologi," ujar Nurlaela yang juga merupakan humas dari Bio Farma, Rabu (7/3).

Menurut wanita yang akrab disapa Lala ini, Key Opinion Leaders ini sangat penting bagi korporasi mengingat isu tentang vaksin misalnya, bisa beragam.

Sementara itu, CCO Direction, Founder IMA Indonesia dan Jabar Jahja B. Soenarjo mengatakan, kehadiran Key Opinion Leaders ini bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan, apabila kita ingin corporate value dan membangun corporate branding.

"Sedangkan efektifitasnya sangat bergantung kepada bagaimana kita mengemas kontens atau isi berita yang ingin kita sampaikan," kata dia.

Opini jaman dulu dan jaman sekarang, lanjutnya, sangat berbeda. Bila jaman dulu menggunakan tokoh atau artis terkenal, sedangkan jaman sekarang tidak perlu terkenal semua serba ringkas langsung mencapai sasaran dan menginfluencers asal tahu bagaimana cara menyampaikannnya.

Key Opinion Leaders memerlukan kreativitas, memanfaatkan peluang pasar, dengan merk, produk yang bagus, berkualitas dan terus berinovatif agar dapat masuk pasar dengan tepat baik, dan efektif, sehingga barang produknya menembus pasar internasional.