Begini sikap Emil saat tiga partai pengusung minta 'jatah' wakil gubernur

user
Mohammad Taufik 09 Desember 2017, 11:18 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak menutup kemungkinan akan mencabut dukungan untuk bakal cagub Jabar Ridwan Kamil jika tidak memilih sosok pendamping dari PPP yakni Uu Ruzhanul Ulum.

Sikap tegas ini diambil PPP karena Ridwan Kamil sampai saat ini tak kunjung menentukan pendampingnya dan banyak mengumbar janji kepada partai politik yang juga menyodorkan kadernya untuk mengisi posisi wakil.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PPP Romahurmuziy di sela acara Halaqah Ulama PPP Se-Jawa Barat di Hotel Golden Flower, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandung, Selasa (5/12).

Saat dimintai tanggapannya terkait hal tersebut, Ridwan Kamil menjawab diplomatis. Dia menilai hal tersebut merupakan bagian dari dinamika dalam politik. "Ya dalam politik mah selalu ada dinamika," ujar pria yang akrab disapa Emil ini kepada Merdeka.com, Jumat (9/12).

Emil mengatakan, jika pihaknya segera mengomunikasikan bersama PPP. Sehingga tidak terjadi gejolak di dalam tubuh partai koalisi. "Jadi kita komunikasikan lebih baik dan lebih rasional," katanya.

Lebih lanjut Emil mengatakan, jika dalam penentuan siapa pendampingnya dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang harus disepakati oleh partai koalisi. Sehingga partai tidak bisa memaksakan kadernya jika tidak disetujui oleh partai lain.

"Tapi intinya dinamika ini terus dikomunikasikan, karena kalau salah satu memaksakan kepada yang lain, kalau yang lainnya tidak menerima juga tidak ada titik temu. Jadi sebenarnya masalahnya mencari titik kesepahaman yang sama-sama nyaman," katanya.

Adapun soal kritik jika Emil terlalu banyak mengumbar janji kepada partai politik, Emil mengaku tidak pernah mengumbar janji kepada parpol dalam memilih siapa wakilnya di Pilgub Jabar 2018 mendatang.

"Semua partai menginginkan wakilnya, sedang dicari sebuah cara untuk bisa diterima oleh semua pihak. Golkar menginginkan wakilnya, PPP menginginkan wakilnya. Saya tidak pernah mengumbar janji soal wakil, Saya selalu bilang urusan wakil itu harus disepakati oleh semua partai koalisi," katanya.

Dia lagi-lagi menyebut dinamika dalam pemilihan posisi wakil ini pasti ada. Sebab setiap partai dari awal penjajakan menginginkan ada kader yang disodorkan menjadi pendampingnya.

Yang menjadi masalah, kata Emil, tidak semua partai menyetujui wakil yang diajukan dari partai lain. Maka dari itu Emil berencana menggelar musyawarah dengan mengudang para tokoh Jabar untuk memberi masukan kepada dirinya terkait calon yang layak menjadi pendampingnya

"Proses komunikasi ini kan masih berlangsung. Kita berencana musyawarah dengan tokoh Jabar untuk memberi masukan kepada Saya yang ujung-ujungnya kan Saya yang mengambil keputusan. Tapi Saya butuh input," katanya.

Emil menegaskan, lewat musyawarah ini bukan untuk memilih siapa pendampingnya, tetapi hanya sebatas memberikan masukan. Masukan-masukan dari para tokoh Jabar ini menjadi bahan keputusan untuk Emil dalam menentukan siapa pendampingnya.

"Jadi sebetulnya bukan konvensi memilih satu calon, ini musyawarah dari para tokoh Jabar yang Saya anggap sebagai orang tua, supaya memberikan input-input yang lengkap. Sehingga pada saat saya memberi keputusan, keputusan itu yang terbaik," katanya.

Sebelumnya, tiga partai pengusung Ridwan Kamil memang sedang berpolemik. Hal ini menyangkut penentuan siapa wakil Emil yang cocok. PKB mengajukan nama Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda dan Maman Imanulhaq. Sementara PPP mengajukan nama Uu Ruzhanul Ulum. Adapun Golkar menyodorkan nama Daniel Mutaqien.

Emil mengatakan, jika setiap partai menginginkan kadernya untuk maju mendampinginya. Sehingga perlu dibuat sebuah mekanisme untuk menilai para calon pendampingnya yang melibatkan para tokoh Jawa Barat yang ahli di bidangnya.

Namun Emil menolak jika proses tersebut disebut konvensi. Dia menyebut prosesnya lebih kepada musyawarah dengan mendengar pendapat dari para tokoh Jabar. "Oleh karena itu istilahnya bukan konvensi, tapi Saya akan menerima opini opini dari tokoh Jabar yang akan mewawancarai (kandidat wakil gubernur)," ujarnya.

Kredit

Bagikan