Bandung.merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan kucuran dana untuk beasiswa kepada Universitas Padjajaran (Unpad) sebesar Rp 300 juta. Ini merupakan dukungannya terhadap pengembangan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.

Tahun ini, BCA kembali menyerahkan beasiswa kepada 16 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia dengan nilai total Rp 4,45 miliar. Universitas Padjadjaran menjadi perguruan tinggi penerima beasiswa Bakti BCA.
 
"Beasiswa Bakti BCA senilai Rp 300 juta diserahkan secara simbolis untuk Unpad," ujar Kepala BCA Kantor Wilayah I Allan Sriwulandari kepada Merdeka Bandung, Rabu (29/11).
 
Wulan mengatakan, program Beasiswa Bakti BCA hadir sebagai bentuk komitmen BCA untuk mendukung pengembangan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia.

Beasiswa Bakti BCA dikembangkan sejak tahun 1999 dan ditujukan bagi mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun memiliki kendala finansial.

Diharapkan beasiswa yang diterima para mahasiswa, termasuk mahasiswa Universitas Padjadjaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan membantu mereka menyelesaikan pendidikan.

"BCA percaya bahwa mahasiswa berprestasi memiliki potensi luar biasa yang harus kita dukung pengembangannya. Mahasiswa yang ke depannya akan memasuki dunia kerja akan menghadapi persaingan yang ketat, terutama memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN," jelasnya.
 
Pada tahun 2016 BCA memberikan beasiswa senilai Rp 4,25 miliar kepada 587 mahasiswa. Dukungan yang diberikan tidak hanya berhenti pada dukungan materiil, melainkan BCA juga secara aktif  melengkapi mahasiwa dengan kemampuan soft skill yang dibutuhkan saat menempuh jenjang perguruan tinggi dan persiapan memasuki kerja.  

"Kami berharap Beasiswa Bakti BCA dapat turut mendukung upaya kita bersama untuk meningkatkan daya saing serta kualitas sumber daya manusia Indonesia," ujar Wulan.

Beasiswa Bakti BCA sudah memasuki tahun ke 18 dan terus mengevaluasi dana yang diberikan. Tercatat pada tahun 2014 dana dialokasikan untuk program Beasiswa Bakti BCA senilai Rp 3,8 miliar dan diserahkan kepada 16 perguruan tinggi negeri.

Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 4,1 miliar pada tahun 2015, Rp 4,25 Miliar pada tahun 2016 dan kembali ditingkatkan menjadi Rp 4,45 miliar di tahun 2017.