Forgotten rilis album terbaru keenam 'Kaliyuga'
Bandung.merdeka.com - Band death metal veteran asal Bandung, Forgotten kembali hadir dengan membawa teror terbaru. Band yang digawangi Addy Gembel (vokal), Toteng (gitar), Gan Gan (gitar), Dikky (bass), dan Zalu (drum) datang dengan suguhan atmosfir kehancuran massal lewat rilisan album terbaru mereka bertajuk 'Kaliyuga'. Kaliyuga sendiri adalah sebuah kata yang diambil dari Kitab Suci agama Hindu yang berarti sebuah fase kehancuran total.
Kaliyuga merupakan album ke-enam Forgotten yang dirilis oleh Sulung Extreme Musick. Ada sebelas lagu yang terangkum dalam album ini. Forgotten mencoba bereksperimen dengan memasukkan unsur string section dalam beberapa lagu untuk memberikan kesan megah, klasik dan menambah kuat atmosfir kehancuran masal yang memang ingin ditampilkan dalam album Kaliyuga.
Secara komposisi lagu, album 'Kaliyuga' sangat berbeda dibanding dengan album Forgotten sebelumnya. Musik yang dikemas dalam album ini lebih memilih nada dan perpindahan bar yang progresif dengan teknik ketukan drum yang agresif. Agar fans setia mereka tidak kehilangan ciri khas musik Forgotten, maka mereka merekam ulang dua buah lagu dari album 'Obsesi Mati'.
Berkaitan dengan rilisan album terbaru Forgotten, digelar acara Hearing Session untuk memperkenalkan karya mereka kepada para Terlaknat (fans Forgotten). Acara sukses terlaksana atas kerjasama Atap Promotions dan DCDC yang digelar di Kantin Nation The Panas Dalam, Jalan Ambon Nomor 8A.
Selain menghadirkan Forgotten, DCDC menghadirkan sejumlah musisi yang akan menjadi narasumber yang akan membahas karya mereka dari perspektif yang berbeda seperti Ebenz (Burgerkill), Kimung (Musisi dan Penulis), Morrg (Rajasinga), dan Rahmat (Patanjala). Idhar Resmadi bertugas sebagai moderator menggawangi jalannya hearing session.
Sebangak tiga buah lagu dari album teranyar Forgotten diperdengarkan dan dikupas habis dari segala sisi, baik dari pandangan narasumber maupun pandangan Forgotten sendiri seperti, 'Satu Darah Dendam', 'Insurensi Teologi', dan 'Berbala Kelas Kuasa'
Vokalis Forgotten Addy Gembel mengatakan, jika tema lirik dalam album ini keseluruhan tidak berubah dibandingkan dengan album sebelumnya masih berkutat dengan rusaknya tatanan sosial yang diakibatkan perilaku manusia. Dia mengungkapkan hadirnya album ini, berawal saat dirinya berada di luar negeri yang melihat kondisi dalam negeri yang sangat ironi dalam berbagai bidang seperti konflik, sara dan lain sebagainya.
"Melihat kondisi sosial seperti, hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, manusia dengan manusia sudah sangat bias. Dengan membandingkan kondisi antara di negara yang sudah aman dan dalam negeri," ujar Addy di acara Hearing Session.
Ebenz Burgerkill menilai Forgotten memang memiliki ciri khas yang tidak dapat dibandingkan dengan band-band lain. Terlebih lagi Forgotten merupakan salah satu band death metal veteran asal Ujung Berung yang telah hadir aejak tahun 1994.
"Forgotten tidak bisa dibandingkan dengan band-band lain dengan segala macam kreativitas, pemiliham lirik dari setiap lagu," kata gitaris Burgerkill ini.
Sementara itu, Uwie Fitriani perwakilan Atap Promotions mengungkapkan, bahwa dalam acara 'Forgotten Hearing Session Kaliyuga' ini DCDC ingin menampilkan sesuatu yang baru dan terus berinovasi memberikan apresiasi dan support bagi para musisi yang konsisten dalam berkarya. DCDC menyadari bahwa Forgotten adalah salah satu grup musik yang patut untuk diapresiasi.
"DCDC ingin menampilkan sesuatu yang baru dan terus berinovasi memberikan apresiasi dan support bagi para musisi yang konsisten dalam berkarya. Salah satunya dengan menghadirkan Grup Band legend Forgotten yang setelah tiga tahun vakum kembali hadir dengan konsep terbaru," katanya.