Pengamat menilai Daniel Muttaqien bisa jadi kartu mati Ridwan Kamil

user
Farah Fuadona 10 November 2017, 10:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Surat Keputusan (SK) siapa yang bakal diusung Partai Golkar di Pilgub Jabar 2018 resmi dikeluarkan per hari ini. Pasangan tersebut yakni Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien Syafiuddin.

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan, Daniel yang diputuskan Golkar untuk dipasangkan dengan Wali Kota Bandung tersebut bisa saja menjadi kartu mati. Sosok Daniel dinilai belum bisa melengkapi Ridwan Kamil yang sudah cukup tinggi baik dari popularitas dan elektabilitas.

"Enggak ngefek, enggak memberikan elektoral yang signifkan. Daniel ini kartu mati kalau menurut saya. Kartu mati buat Kang Emil," kata Muradi di Bandung, Kamis (9/11).

Dia menganggap, Daniel yang memang berasal dari Indramayu belum bisa menggarap keseluruhan suara di kawasan utara. "Dua bulan lalu saya ngecek bersama tim. Belum banyak yang kenal Daniel, masih kalah sama Sutrisno (Bupati Majalengka)," katanya.

Daniel hanya dikenal di Indramayu saja yang merupakan daerah asalnya. Selain itu, menurutnya Daniel pun tersandera oleh konflik internal di tubuh Golkar. Yakni kasus yang membelit Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto serta adanya perpecahan di tubuh partai setelah Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak jadi dicalonkan.

"Ini akan menjadi bumerang bagi pasangan Ridwan Kamil-Daniel. Pencoblosan sangatlah singkat. Bahkan jika dipaksakan bersatu, Muradi menilai Daniel hanya akan menjadi beban bagi Emil," ujarnya.

Oleh karena itu, Muradi menyarankan agar Emil fokus pada penggodokan calon wakil gubernur dari partai pengusung di awal. "Cukup NasDem, PPP, PKB. Enggak masalah enggak ada Golkar, ketimbang memaksakan Golkar," katanya.

Kredit

Bagikan