SK dukungan Golkar ke Emil harus diserahkan di DPD, bagaimana Dedi Mulyadi?

user
Mohammad Taufik 05 November 2017, 13:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Partai Golkar resmi memberikan dukungannya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang. Dukungan ini memunculkan isu Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi akan berpindah partai karena juga ingin maju dalam Pilgub Jawa Barat.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meyakini Dedi Mulyadi tidak akan mengkhianati Partai Golkar. Apalagi sampai pindah ke partai lain untuk mendapatkan dukungan. Hal ini dikatakannya berdasarkan komunikasinya langsung dengan Bupati Purwakarta tersebut.

"Saya buka rahasia aja. Saya ketemu dengan saudara Dedi Mulyadi beberapa kali, terakhir di salah satu media, saya tanya 'dinda gimana Jawa Barat dinda SK-nya sudah seperti ini?'. 'Ya kan Pak Sekjen sebagai kader taat kepada aturan yang ada dan saya tidak mungkin mengkhianati Golkar'. Itu pernyataannya (Dedi Mulyadi)," ujar Idrus usai berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sabtu (4/11).

Idrus menegaskan sangat memegang dan mempercayai perkataan Dedi. Sebagai kader yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi dinilai sangat solid kepada partai. Ia pun meyakini Dedi akan menjalankan keputusan yang telah ditetapkan DPP Partai Golkar terkait dukungan terhadap Ridwan Kamil. Dedi akan membantu mengupayakan langkah-langkah memenangkan Ridwan Kamil yang diusung.

"Pak Dedi Mulyadi sebagai ketua tentu akan melaksanakan keputusan ini dan tentu Dedi Mulyadi tetap menjadi ketua (DPD Golkar Jawa Barat). Saya bertanggung jawab kalau ada isu-isu bahwa ada yang mau ganti, saya katakan enggak ada yang mau ganti," katanya.

Selain itu, kata Idrus, kader-kader Partai Golkar di daerah juga akan mendukung dan melaksanakan keputusan tersebut. Kader akan membantu sosialisasi dan pemenangan di 27 kota kabupaten di Jawa Barat.

Terkait keinginan Dedi untuk maju dalam pilgub juga, Idrus mengaku partai sangat menghargai semangat itu. Termasuk sosialisasi yang telah dilakukan Dedi selama ini. Namun, pengurus pusat memiliki pandangan dan penilaian tersendiri untuk menentukan dukungan, salah satunya melihat survei yang tidak pernah menempatkan Dedi di posisi atas.

"Partai Golkar mengedepankan kader, apalagi pengurus, tetapi karena kita ingin menang di pilkada. Kemudian yang kedua karena kita ingin konsisten pada moto Partai Golkar, suara Golkar suara rakyat. Maka tentu kita bertanya kepada rakyat melalui survei," katanya.

Saat berkunjung ke rumah dinas Ridwan Kamil, Idrus ditemani pengurus DPP Partai Golkar Nurul Arifin dan Ratu Dian Khofifah. Di sana mereka juga membahas soal dukungan Golkar kepada Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018.

SK dukungan diserahkan lewat DPD Golkar Jabar

Idrus Marham juga kembali menegaskan, Partai Golkar telah resmi mendukung Ridwan maju dalam Pilgub Jabar. Meski surat keputusan (SK) tersebut belum diserahkan secara resmi karena ada mekanisme partai, namun surat tersebut sudah ditandatangani Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan Sekjend.

"Kita menjelaskan tentang mekanisme di Partai Golkar yang ada bahwa sebenarnya Surat Keputusan Partai Golkar tentang penetapan Kang Emil sebagai calon gubernur dan wakilnya saudara Daniel Mutaqien sudah ditandatangani pada tanggal 24 Oktober yang lalu oleh ketua umum dan Sekjen DPP Partai Golkar," katanya.

Menurut dia, mekanisme penyerahan SK dukungan di Partai Golkar ialah dari pengurus pusat ke DPD tingkat provinsi. Dalam arti penyerahan SK kepada calon yang telah ditetapkan untuk didukung harus melalui DPD Partai Golkar Jawa Barat.

Hal itu merupakan sistem yang berlaku di partai berlambang pohon beringin ini. Oleh sebab itu kedatangannya ke rumah Ridwan Kamil itu bukan untuk menyerahkan SK, karena SK akan diserahkan secara resmi oleh DPD Partai Golkar Jawa Barat sesegera mungkin.

"Nanti Insya Allah hari Rabu dijadwalkan akan diserahkan di DPD Partai Golkar Provinsi Jabar. Dan setelah itu selanjutnya kepada Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil," katanya.

Idrus mengatakan, pertemuannya untuk membicarakan mekanisme tersebut agar tidak timbul isu-isu negatif terkait kepastian dukungan Partai Golkar kepada Emil. Ia menegaskan Partai Golkar sudah menetapkan dukungan kepada Emil.

"Kan masih ada spekulasi, kemungkinan surat yang sudah ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen itu. Tidak ada lagi seandainya-seandainya. Itu sudah selesai," ucapnya.

Menurutnya Emil sudah dipilih setelah melalui pembahasan di tingkat pusat. Emil dinilai paling berpotensial menang dalam Pilgub Jabar lewat berbagai hasil survei yang menempatkannya di posisi teratas.

Dia juga menegaskan dukungan tidak akan berubah. Ke depannya Partai Golkar tinggal membahas langkah-langkah untuk memenangkan Pilgub Jabar 2018. "Bagaimana ke depan ini langkah langkah yang akan kita lakukan, ya kita dekat dengan rakyat, kita yakinkan dengan rakyat bahwa Kang Emil lah yang terbaik, yang memimpin Jabar ke depan ini," katanya.

Kredit

Bagikan