Rektor ITB: Pemimpin perubahan adalah yang hasilkan karya luar biasa
Bandung.merdeka.com - Rektor Institut Teknologi Bandung Kadarsah Suryadi mengatakan, akan ada lima perubahan besar terjadi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Lima faktor pemicu perubahan tersebut dinilai begitu krusial.
"Ada lima faktor yang memicu perubahan yang terjadi," ujar Kadarsah saat ditemui dalam acara 'BUMN Hadir di Kampus Tahun 2017' yang diselenggarakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Inalum, dan ITB, Sabtu (28/10).
Pertama, kata dia, ekonomi yang tidak menentu dan penurunan harga minyak efeknya sangat besar dan meluas. Kedua, teknologi terjadi perubahan yang drastis, terutama teknologi digital.
Ketiga, setelah teknologi dan ekonomi, adalah masalah sosiologi. Menurut dia, Indonesia berlimpah generasi muda, tetapi di dunia pada 2035 diramalkan generasi muda tinggal 50 persen, kecuali Indonesia karena punya bonus demografi harus disiapkan lebih baik.
Keempat adalah demografi, hari ini di berbagai tempat, termasuk perusahaan-perusahaan, BUMN, pemerintahan dan perguruan tinggi, ada empat generasi yang hidup bersama-sama. Mereka adalah generasi baby boomers lahir tahun 1946 hingga 1964, generasi X 1964 hingga 1980, generasi Y 1980 hingga 2000, generasi C 2000 hingga sekarang, yang punya karakter berbeda-beda.
"Kelima adalah kita semua di belahan bumi manapun dituntut dengan perubahan reformasi birokrasi karena kehidupan sudah berubah, tatanan berubah, maka birokrasi harus menyesuaikan," jelasnya.
Walaupun ada lima perubahan tersebut, dia mengajak semua pihak untuk mempersiapkan diri, salah satunya semua harus bersatu agar mudah menjalani masa depan. Dalam rangka perubahan ini, dia mengharapkan para mahasiswa ITB menjadi pemimpin perubahan.
"Pemimpin bukan orang yang punya banyak anak buah saja. Tapi pemimpin perubahan adalah orang biasa menghasilkan karya luar biasa. Kalian harus jadi insan inovatif dan menghasilkan sesuatu. Pemimpin adalah orang yang memberikan manfaat kepada orang banyak dengan inovasi," katanya.
Wika beri ITB Rp 150 juta untuk pendidikan
PT Wijaya Karya Tbk menggelontorkan dana Rp 150 juta untuk Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam acara kuliah umum guna memperingati Hari Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara serentak diselenggaakan di 28 perguruan tinggi.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Bintang Perbowo mengatakan, pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada ITB untuk mengelolaan dana tersebut. "Ya terserah ITB mau dibagikan untuk beasiswa atau keperluan peralataan seperti laboratorium atau apapun," ujar Bintang kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara kuliah umum di ITB.
Menggelontorkan dana yang diberikan untuk ITB diakui oleh Bintang merupakan pertama kali khususnya dalam peringatan hari Sumpah Pemuda. Kegiatan yang dirancang oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno ini rencananya akan menjadi agenda tahunan.
Sementara itu, dalam kegiatan kuliah umum itu ia menjelaskan bahwa pihaknya memberikan pemahaman kepada mahasiswa perihal BUMN dengan benar. "Jadi mahasiswa tahu betul apa itu BUMN seperti kami. Tidak terkecoh dengan berita-berita yang ada di media massa," tuturnya.