'Ngopi' sambil menikmati panorama enam gunung di Morning Glory

user
Mohammad Taufik 27 Oktober 2017, 15:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tak perlu melancong ke dataran tinggi Kota Kembang untuk menikmati keindahan panorama enam gunung di Jawa Barat. Hanya perlu berkunjung ke Morning Glory Cafe di Mitra Hotel. Di sana Anda bisa melihat pemandangan gunung yang memikat secara langsung sambil menikmati secangkir kopi.

Berada di lantai tertinggi hotel di Jalan Supratman itulah kafe berada. Pemiliknya menawarkan kopi sebagai menu andalan. Terbukti, hal itu sukses membetot para penikmat kopi, terutama anak-anak muda Kota Kembang.

Pendiri Morning Glory, Natanael Charis mengatakan, suasana berbeda sengaja ditawarkan oleh kedai kopi yang sudah memiliki beberapa cabang di Kota Kembang itu. Dengan pemandangan aduhai, Morning Glory pantas bisa masuk dalam deretan tempat nongkrong yang digemari saat ini.

"Konsepnya memang beda ya, itu yang membuat anak muda Bandung berminat datang ke sini. Mungkin untuk makan, ngopi, nongkrong, atau sekadar menikmati pemandangan yang indah," ujar pria yang akrab disapa Nael kepada Merdeka Bandung, Jumat (27/10).

Morning Glory berada di rooftop lantai enam Mitra Hotel yang sebenarnya telah melakukan soft opening pada 14 Februari 2017 silam. Pemandangan yang ditawarkan oleh Morning Glory seolah berupaya membuat para pengunjung yang datang untuk mengabadikan momen lewat bidikan kamera.

Selain kopi, ada banyak menu pilihan lain yang bisa dipesan pengunjung. "Terbilang banyak ya soalnya menyesuaikan dengan lokasi di sini jadi menu-menu yang ditawarkan juga mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Harga juga bersahabat," katanya.

Hikmah sakit perut setelah minum kopi

Kisah Natanael memang cukup menarik sebelum membuka kafenya. Dulu, pria penggemar kopi akut ini bercerita, ada kebiasaan tidak mengenakkan setelah minum kopi di Indonesia. Selalu sakit perut. Padahal, ketika berada di Australia untuk sebuah pekerjaan dia tidak mengalami hal semacam itu.

"Pas ke Australia, saya bisa minum dua sampai tiga gelas dalam sehari dan kondisi perut saya aman," kata pria yang memiliki sapaan gaul Nael ini.

Penasaran sudah pasti. Tapi dia tidak diam. Nael lantas melakukan penelusuran penyebab gangguan perutnya setelah minum kopi Indonesia itu. Dan kesimpulannya kopi yang dia minum berjenis robusta. Mengutip sebuah penelitian, 95 persen masalah perut setelah minum kopi itu karena kopi yang diminum berjenis robusta. Bagi yang tak biasa minum, katanya, robusta kurang ramah dengan perut.

Sementara Arabica, dia melanjutkan, lebih bersahabat sebab kadar kafeinnya lebih rendah. Oleh sebab itu, Nael kemudian memutuskan membuka kedai kopi arabica sendiri pada 2006. Kedainya diberi nama Morning Glory, yang menyuguhkan menu kopi sepesial arabica.

Salah satu tujuan kedai ini untuk menyejahterakan petani kopi Indonesia, khususnya Jawa Barat. Nael membeli langsung kopi arabica dari petani langsung dengan harga yang lebih tinggi dari standar harga pasaran jika jenis kopinya bagus.

"Cita-cita kami adalah mampu menyerap sebanyak mungkin kopi dari petani. Banyak kopi dibeli dengan harga murah oleh para pelaku usaha, tapi kami enggan begitu. Kami beli dengan harga tinggi. Ini sebagai bentuk apresiasi juga bagi para petani," katanya.

Kini, pria berusia 47 tahun itu berhasil mengelola beberapa lokasi perkebunan kopi yang di antaranya di wilayah Pangalengan. Tak berjalan sendiri, Nael menggandeng pemerintah setempat untuk membantu petani kopi dalam hal ekspor produk. Hal tersebur berhasil dan sejak 2009 ia berhasil mengekspor kopi asal Garut.

"Satu kelompok tani ada 130 Kepala Keluarga, sekarang kami sudah memiliki beberapa kelompok tani ya bisa dihitung saja. Banyak yang kerjasama dengan kami karena kebutuhan kopi juga banyak ya. Kami memiliki delapan outlet yang tersebar di berbagai daerah. Bahkan sebentar lagi kami buka di Australia," katanya.

Rencana membuka kedai kopi di Australia ini tentu merupakan keputusan berani. Berupaya melakukan ekspor kopi asal Jawa Barat ke negeri kanguru itu, Nael tentu harus bersaing dengan sederet kedai kopi yang telah lama berdiri di sana.

Meski begitu, ia harus optimis jika nama Morning Glory akan berhasil di Sydney. Bukan hanya sekadar menjual kopi, Nael juga berupaya untuk mengenalkan kopi yang nikmat asal Jawa Barat kepada warga Australia.

Kredit

Bagikan