Pilgub Jabar 2018, Dedi Mulyadi ogah berandai-andai berpasangan dengan Ridwan Kamil
Bandung.merdeka.com - ‎DPP Partai Golkar masih meraba-raba kekuatan politik di Jawa Barat. Beberapa simulasi sudah dilakukan dimana opsinya yakni memasangkan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi sebagai bakal calon Gubernur Jabar dan wakil Gubernur Jabar 2018.
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi langsung merespon simulasi tersebut. Dia mengatakan, jangan terlalu berandai-andai dengan pengusungan dirinya dengan Wali Kota Bandung ini.
"‎‎Lihat nanti enggak boleh andai-andai dulu pada sesuatu yang belum ada kepastian. Orang tuh hari ini bikin wacana saja," kata Dedi usai menghadiri pelantikan pengurus DPD Hanura Jabar di Lapang Tegalega, Bandung, Sabtu (7/10).
Ketimbang harus membicarakan wacana tersebut Dedi memilih untuk bekerja dulu saja. "Kita lihat dulu yang penting kerja aja."
Dinamika politik di Golkar saat ini memang terbilang cukup panas. Ini diawali ketika munculnya SK Golkar mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar. Padahal dari beberapa rapat kerja partai, tidak ada yang bakal diusung selain Dedi Mulyadi karena dianggap kader terbaik.
Dedi sempat mengancam akan mundur jika Golkar mengusung Ridwan Kamil. Tapi opsi itu kembali dia jawab dengan bekerja. "Saya sekarang belum memikirkan itu kita hari ini memikirkan bagaimana kerja dengan baik," kata Dedi ketika ditanya akan mundur dari Golkar atau tidak.
Bupati Purwakarta tersebut melanjutkan, dalam sepekan ini pihaknya akan menggelar pertemuan dengan DPD PDIP dan DPD Partai Hanura untuk membahas Pilbup dan Pilwalkot di 16 kabupaten dan kota di Jawa Barat serta Pilgub Jabar 2018.
"Pembicaraan dengan Hanura pernah ada, bahkan nanti hari Rabu akan ada pertemuan DPD I Golkar Jabar dengan DPD Hanura. Hari Jumat dengan DPD PDIP Jabar. Ini membahas permasalahan pemilihan kepala daerah baik kabupaten kota maupun provinsi," katanya.
Hanura bidik kemenangan di Pilkada Jabar
Di tempat sama, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau akrab disapa Oso optimis mengincar kemenangan pada Pilgub Jabar 2018. Setelah Pilgub Jabar, partainya tersebut langsung menatap Pilpres 2019.
Oesman menyadari, Jawa Barat adalah barometer politik nasional karena memiliki 47 juta jiwa dimana 20 persen penduduk Indonesia ada di sini. "Jawa Barat ini kantung suara. Jawa Barat harus dimenangkan, baik untuk tingkat nasional maupun daerah," kata Oesman dalam orasi politiknya.
Dengan begitu, Oesman berharap seluruh kader dan pengurus Partai Hanura di Jawa Barat bisa maksimal turun untuk bisa mendekatkan diri dengan masyarakat yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. "Sudah saatnya rakyat jangan dibodoh-bodohi. Saatnya rakyat disejahterakan," ujarnya.
Ketua DPD Partai Hanura Jawa Barat Aceng Fikri berharap pengurus baru di bawah kepemimpinannya bisa memberi energi baru untuk terus melakukan kerja politik. ‎Selain itu, dia optimistis soliditas partainya semakin baik sehingga akan memudahkan dalam bekerja membela kepentingan masyarakat.
"Kita akan memberi yang terbaik. Jika harapan Hanura jaya, bangkit, dan menang itu terjadi, rakyat Jawa Barat akan sejahtera," katanya.