Gerakkan ekonomi kerakyatan, Pemkot Bandung dan Daihatsu gelar Botram

user
Farah Fuadona 18 September 2017, 15:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Astra Daihatsu Internasional akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Bandung Oto Trade Market (Botram) pada 23-24 September 2017 mendatang. Selain dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Bandung ke-207, kegiatan ini juga digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Daihatsu yang ke-110.

Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, pihaknya menyambut baik dan berterima kasih atas terselenggaranya Botram. Menurutnya kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di Kota Bandung berbasis mobil toko (moko).

“Saya berharap pada saatnya nanti, acara BOTRAM ini semoga bisa berjalan dengan baik. Dalam arti tertib acaranya, sampahnya tidak menumpuk, rekayasa lalu lintas tidak menimbulkan titik kemacetan baru,” ujar Oded kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (18/9).

Oded menyebutkan, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2016, pertumbuhannya sebesar 7,79% lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,01% pada tahun yang sama. Pertumbuhan tersebut salah satunya ditopang oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) yang jumlahnya cukup banyak, sekitar 62% dari total pengusaha yang ada di Kota Bandung (kurang lebih 4% dari total penduduk).

Menurut Oded, melalui kegiatan BOTRAM ini sebagai bagian dari upaya untuk memfasilitasi sekaligus memberikan kemudahan kepada UKM. Pada saatnya nanti mereka bisa menangkap peluang untuk mengembangkan usahanya agar naik kelas. Selain itu, kegiatan ini juga bisa menjadi alternatif event bagi warga kota Bandung maupun wisatawan yang datang kota ini sehingga lebih banyak lagi orang berwisata ke Bandung dan menguatkan posisi kota ini sebagai kota tujuan wisata.

“Setiap tahun kurang lebih 6,7 juta wisatawan datang ke Bandung dan menghabiskan uang rata-rata Rp1 juta per orang. Artinya, ada sekitar Rp6,7 triliun perputaran uang dari sektor pariwisata di Kota Bandung. Nah, Botram ini saya pikir bisa turut menjadi alternatif wisata belanja maupun kuliner di akhir pekan,” katanya.

Oded mengakui bahwa penyelenggaraan Botram di satu pihak ada inovasi dalam upaya meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi. Namun di sisi lain harus hati-hati karena Satgasus PKL (Pedagang Kaki Lima) tengah gencar dalam penertiban PKL.

“Tapi yang paling penting bagaimana mereka bisa menaati peraturan yang berlaku, sesuai dengan Perda yang ada. Baik itu Perda No. 4 tahun 2011 tentang penataan dan penertiban PKL maupun Perda No. 11 tahun 2005 tentang K3. Kalau bicara soal zonasi khusus moko, yang namanya peraturan dibutuhkan ketika ada pergerakan kehidupan riil di masyatakat. Kita lihat saja nanti, memungkinkan saja sebenarnya, tapi ya mengalir saja,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Marketing & Customer Relation Division Head, PT. Astra Internasional, Tbk – Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso menambahkan, pada kegiatan Botram nanti akan ada minimal 110 unit moko yang merupakan modifikasi salah satu produk Daihatsu yakni Gran Max. Moko-moko tersebut menyediakan berbagai macam sajian kuliner penggugah rasa, fashion bagi pengunjung yang ingin tampil trendy, dan berbagai toko industri kreatif lainnya.

“Daihastu merayakan Ulang Tahun yang ke-110 dan Kota Bandung merayakan Hari Jadi ke-207. Semoga Kota Bandung dan Daihatsu dapat terus berkembang dan terus melayani masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat,” pungkasnya

Kredit

Bagikan