Demokrat pastikan tidak paksa AHY maju di Pilgub Jabar

AHY
Bandung.merdeka.com - Partai Demokrat sejauh ini belum memastikan terkait figur yang akan didorong di Pilgub Jabar 2018. Dede Yusuf yang muncul dalam beberapa survei, belum juga mengisyaratkan apakah akan maju pada pesta demokrasi di Jabar.
Demokrat yang masih minim figur di Jabar untuk bisa bersaing dengan Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi ogah juga memaksakan untuk memunculkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Enggak'lah enggak. Demokrat enggak akan memaksakan mengusung AHY di Pilgub Jabar ini," kata ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Iwan Sulandjana, Sabtu (9/9).
Dia mengatakan, AHY yang merupakan putra dari Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tengah dipersiapkan untuk menghadapi event politik skala nasional. "AHY itu'kan the next leader," imbuhnya. Sehingga Partai Demokrat tidak akan mendorong AHY yang pernah maju di Pilgub DKI Jakarta Februari lalu di Pilgub Jabar.
Dia melanjutkan, Demokrat saat ini tengah fokus pada pendekatan tiga partai yakni PPP, dan PANDI Pilgub Jabar. Pendekatan ini sudah cukup mengusung calonnya sendiri dengan total 25 kursi keterwakilan di DPRD Jawa Barat.
Namun memang sejauh ini belum ada di luar tiga nama yang sudah masing-masing memiliki gerbong partai yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi.
"Kita melihat itu figur di Jawa Barat masih banyak. Makanya kita bersepakat membuat wadah yang bisa dipakai siapa saja nanti yang menurut kriteria kita pantas untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur. Kesempatan dibuka lebar," tuturnya.
Dia mengakui, tiga partai tersebut memang belum resmi karena belum dikeluarkannya SK. Tapi dari beberapa pertemuan mereka sudah memiliki visi misi sama. Pihaknya juga mengaku masih melakukan kerjasama masih ada klausul-klausul yang perlu diperbaiki baik poin-poin terkait pemilihan level gubernur maupun pilkada 16 kabupaten kota di Jawa Barat.
"Jadi penandatanganan kita tunda dulu. Kita lihat masih ada yang harus diperbaiki lagi untuk memasukan poin bahwa selain pemilihan untuk gubernur kita harus memikirkan pilkada serentak di 16 kabupaten kota," imbuhnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak