Maju bersama Bima Arya di Pilgub Jabar, Emil tunggu restu dari partai koalisi

user
Farah Fuadona 24 Agustus 2017, 16:00 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) ke-3 di Kota Bandung telah berakhir Rabu, 23 Agustus lalu. Hasil dari Rakernas partai berlambang Matahari itu telah menelurkan beberapa rekomendasi, dimana salah satunya mendorong salah satu kadernya yakni Bima Arya menjadi wakil PAN untuk bertarung di Pemilihan Gubernur Jabar 2018. Bima dinilai cocok menjadi pendamping Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung mengatakan, bahwa dirinya telah intens berkomunikasi dengan pria yang saat ini menjabat sebagai wali kota Bogor tersebut. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, Bima Arya sedang istikharoh terkait wacana pencalonannya menjadi pendamping di Pilgub Jabar.

"Kang Bimanya lagi istikharah," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Kota Bandung, Kamis (24/8).

Emil menilai, Bima Arya merupakan sosok pemimpin yang mumpuni. Selain dianggap memiliki popularitas, juga berpengalaman di bidang pemerintahan.

"Kan kalau dalam demokrasi pilkada ini ada dua, popularitas penting, lebih penting lagi kapabilitas. Ada orang punya kapabilitas banyak, tapi tidak populer. Ada orang populer tidak punya kapabilitas. Nah menjadi pemimpin daerah harus punya dua duanya. Ya populer, ya punya kapabilitas. Dua dua itu saya lihat dimiliki Bima Arya," katanya.

Namun demikian, Emil mengungkapkan duet bersama Bima Arya di Pilgub Jabar harus mendapatkan restu dari Partai lain. Hal ini mengingat jumlah kursi Nasdem dan PAN yang belum mencukupi untuk mengusung pasangan calon.

"Nah koalisi ini kan masalahnya minta wakil dari masing-masing. PPP minta wakil dari PPP, PKB juga. Kalaupun Kang Bima-nya mau (jadi pendamping di Pilgub Jabar) juga belum tentu jadi. Kan koalisinya harus merestui. Beliau mau tapi koalisinya tidak merestui ya susah," pungkasnya.

Kredit

Bagikan