4 Pengeroyok bobotoh Ricko masih buron

Salah satu pengroyok Ricko
Bandung.merdeka.com - Empat pengeroyok yang menewaskan bobotoh Ricko Andrean (22) masih berstatus buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Aparat Satreskrim Polrestabes Bandung sejauh ini baru menangkap satu pelaku yakni WFR (19) di Ciparay, Kabupaten Bandung pada pekan lalu.
"Iya pelaku lain masih dilakukan pencarian pemburuan terutama terhadap DPO yang berjumlah empat orang," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKPB Yoris Maulana usai melakukan rekonstruksi pengeroyokan, di Stadion Gelora Bandung‎ Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Kamis (10/8).
Pihaknya sendiri masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap tuntas aksi semena-mena yang dilakukan terhadap sesama bobotoh. Dalam pengeroyokan tersebut memang pelaku yang aktif melukai Ricko hingga meregang nyawa teridentifikasi sebanyak lima orang.
Hal ini terlihat ketika jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan reka ulang kejadian yang menimpa Ricko, bobotoh asal Cicadas tersebut. ‎Dalam rekonstruksi tersangka WFR terlihat melakukan pengeroyokan di lantai tiga tribun S atau tribun utara.
Pengeroyokan dipicu adanya keributan di area tersebut, di mana terdengar adanya teriakan Jakmania hingga ada salah seorang suporter dikeroyok. Di situ korban Ricko yang berada di tribun juga justru jadi amukan bobotoh karena dikira bagian dari Jakmania. Ricko ditendang dan dipukul sampai akhirnya tersungkur. Ricko juga sempat dibopong sampai teras stadion pintu S. Adegan yang diperagakan tersangka ini berjumlah sembilan.
Yoris menambahkan, rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara pemeriksaan yang sebelumnya sudah dilakukan. Setelah dilengkapi dan berkas dinyatakan lengkap akan segera dilimpahkan (tahap satu) ke kejaksaan. "Motifnya hanya karena ketidaksukaan kepada The Jak," ujarnya.
Seperti diketahui Ricko Andrean tewas setelah dikeroyok oknum bobotoh saat pertandingan Persib vs Persija di GBLA, Sabtu 22 Juli lalu. Ricko menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat empat hari di RS Santo Yusup.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak