4 Pengeroyok bobotoh Ricko masih buron

user
Farah Fuadona 11 Agustus 2017, 11:30 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Empat pengeroyok yang menewaskan bobotoh Ricko Andrean (22) masih berstatus buron atau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Aparat Satreskrim Polrestabes Bandung sejauh ini baru menangkap satu pelaku yakni WFR (19) di Ciparay, Kabupaten Bandung pada pekan lalu.

"Iya pelaku lain masih dilakukan pencarian pemburuan terutama terhadap DPO yang berjumlah empat orang," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKPB Yoris Maulana usai melakukan rekonstruksi pengeroyokan, di Stadion Gelora Bandung‎ Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Kamis (10/8).

Pihaknya sendiri masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap tuntas aksi semena-mena yang dilakukan terhadap sesama bobotoh. Dalam pengeroyokan tersebut memang pelaku yang aktif melukai Ricko hingga meregang nyawa teridentifikasi sebanyak lima orang.

Hal ini terlihat ketika jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung melakukan reka ulang kejadian yang menimpa Ricko, bobotoh asal Cicadas tersebut. ‎Dalam rekonstruksi tersangka WFR terlihat melakukan pengeroyokan di lantai tiga tribun S atau tribun utara.

Pengeroyokan dipicu adanya keributan di area tersebut, di mana terdengar adanya teriakan Jakmania hingga ada salah seorang suporter dikeroyok. Di situ korban Ricko yang berada di tribun juga justru jadi amukan bobotoh karena dikira bagian dari Jakmania. Ricko ditendang dan dipukul sampai akhirnya tersungkur. Ricko juga sempat dibopong sampai teras stadion pintu S. Adegan yang diperagakan tersangka ini berjumlah sembilan.

Yoris menambahkan, rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara pemeriksaan yang sebelumnya sudah dilakukan. Setelah dilengkapi dan berkas dinyatakan lengkap akan segera dilimpahkan (tahap satu) ke kejaksaan. "Motifnya hanya karena ketidaksukaan kepada The Jak," ujarnya.

Seperti diketahui Ricko Andrean tewas setelah dikeroyok oknum bobotoh saat pertandingan Persib vs Persija di GBLA, Sabtu 22 Juli lalu. Ricko menghembuskan nafas terakhirnya setelah dirawat empat hari di RS Santo Yusup.

Kredit

Bagikan