Dipastikan diusung PKS di Pilgub Jabar, begini reaksi Deddy Mizwar

Deddy Mizwar
Bandung.merdeka.com - Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengapresiasi keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyatakan dukungannya terkait Pilgub Jabar 2018. Namun pernyataan yang disampaikan Presiden PKS Sohibul Imam belum ‎terkonfirmasi langsung pada dirinya.
"Saya belum dapat konfirmasi resmi dari PKS dan Gerindra yang menyatakan mendukung secara resmi mendukung saya maupun Ustaz Syaikhu sebagai (calon) wakilnya. Kita belum dapat konfirmasi resmi," kata pria yang akrab disapa Demiz ini, ‎di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Bandung, Selasa (25/7).
Meski belum ada kesepakatan mengikat, namun dirinya mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan PKS, yang juga sudah terbuka menyatakan dukungan pada dirinya. Diakuinya, apa yang sudah diupayakan terkait Pilgub Jabar 2018 selama ini ternyata direspon positif pimpinan partai berbasis Islam tersebut.
"Saya apresiasi ya. Presiden PKS mengumumkan hal itu. Tapi ini belum final. Karena PKS mengumumkan sebagai PKS yang enggak bisa (mengusung) sendiri‎. Dia harus koalisi misal dengan Gerindra," imbuhnya.
"Tapi ini ada sinyal positif. Bahwa ada sebuah pengumaman yang disampaikan langsung Presiden PKS. Beda kalau diumumkan DPW, DPD, bendahara atau gimana. Tapi saya apresiasi dan tunggu konfirmasi," lanjut aktor kawakan tersebut.
Dia menyambut, baik pernyataan dukungan dari PKS. Tapi dirinya berencana kembali mengkonfirmasi langsung pada Sohibul Imam. Apakah pernyataan tersebut juga sudah berdasarkan keputusan koalisi bersama Gerindra atau hanya internal partai saja. Â
"Kalau penetapan dan koalisi apa saja harus jelas terkonfirmasi. Takutnnya jadi isu dan wcana liar. Takutnya nanti dari yang lain enggak (mengusung). Jadi belum berdasarkan kesepakatan resmi. Ini pengumaman yang belum pada tempatnya. Nanti saatnya pasti akan ada pers conference misalkan koalisi a, b, c dan d tadi akan ada pengumuman resmi," sebutnya.
Dia menambahkan, keputusan pengusungan tersebut juga tidak bisa diambil hanya sepihak. Apalagi menyandingkan dua nama, ibarat sebuah penjodohan layaknya sejoli. "Enggak bisakan tiba-tiba dijodohin orang juga. Harus ada proses. Jadi ini bukan deklarasi resmi tapi penggodokan dikalangan internal. Saya lihatnya positif saja. Tunggu proses selanjutnya," tandasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak