Dipastikan diusung PKS di Pilgub Jabar, begini reaksi Deddy Mizwar

user
Farah Fuadona 25 Juli 2017, 20:11 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengapresiasi keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyatakan dukungannya terkait Pilgub Jabar 2018. Namun pernyataan yang disampaikan Presiden PKS Sohibul Imam belum ‎terkonfirmasi langsung pada dirinya.

"Saya belum dapat konfirmasi resmi dari PKS dan Gerindra yang menyatakan mendukung secara resmi mendukung saya maupun Ustaz Syaikhu sebagai (calon) wakilnya. Kita belum dapat konfirmasi resmi," kata pria yang akrab disapa Demiz ini, ‎di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Bandung, Selasa (25/7).

Meski belum ada kesepakatan mengikat, namun dirinya mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan PKS, yang juga sudah terbuka menyatakan dukungan pada dirinya. Diakuinya, apa yang sudah diupayakan terkait Pilgub Jabar 2018 selama ini ternyata direspon positif pimpinan partai berbasis Islam tersebut.

"Saya apresiasi ya. Presiden PKS mengumumkan hal itu. Tapi ini belum final. Karena PKS mengumumkan sebagai PKS yang enggak bisa (mengusung) sendiri‎. Dia harus koalisi misal dengan Gerindra," imbuhnya.

"Tapi ini ada sinyal positif. Bahwa ada sebuah pengumaman yang disampaikan langsung Presiden PKS. Beda kalau diumumkan DPW, DPD, bendahara atau gimana. Tapi saya apresiasi dan tunggu konfirmasi," lanjut aktor kawakan tersebut.

Dia menyambut, baik pernyataan dukungan dari PKS. Tapi dirinya berencana kembali mengkonfirmasi langsung pada Sohibul Imam. Apakah pernyataan tersebut juga sudah berdasarkan keputusan koalisi bersama Gerindra atau hanya internal partai saja.  

"Kalau penetapan dan koalisi apa saja harus jelas terkonfirmasi. Takutnnya jadi isu dan wcana liar. Takutnya nanti dari yang lain enggak (mengusung). Jadi belum berdasarkan kesepakatan resmi. Ini pengumaman yang belum pada tempatnya. Nanti saatnya pasti akan ada pers conference misalkan koalisi a, b, c dan d tadi akan ada pengumuman resmi," sebutnya.

Dia menambahkan, keputusan pengusungan tersebut juga tidak bisa diambil hanya sepihak. Apalagi menyandingkan dua nama, ibarat sebuah penjodohan layaknya sejoli. "Enggak bisakan tiba-tiba dijodohin orang juga. Harus ada proses. Jadi ini bukan deklarasi resmi tapi penggodokan dikalangan internal. Saya lihatnya positif saja. Tunggu proses selanjutnya," tandasnya.

Kredit

Bagikan