Liburan seru bersama anak di museum Nu Art

Liburan di museum Nu Art
Bandung.merdeka.com - Senyum simpul dengan sesekali tawa lepas nampak dari gadis manis bernama Kinnara. Bocah berusia tujuh tahun itu nampak antusias mengikuti setiap instruksi dari para pengajar yang memberikan sederet materi menarik. Tak ada raut wajah bosan, apalagi lelah.
Keceriaan yang nampak dari siswi kelas dua Temasek Indepent School itu menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukannya selama tiga hari di dalam museum selalu menyenangkan. Ya, Kinnara mengisi waktu liburnya dengan bermain di dalam museum.
Bukan sekedar melihat sederet karya atau hanya mengenal sejarah, di museum yang identik dengan kesan membosankan justru berbanding terbalik dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kinnara dan 19 anak-anak lainnya. "Seru," ucap Kinnara sembari asik menggambar di area Amphiteater.
Dalam kegiatan bertajuk 'Perayaan di Negeri Giring-Giring', pihak museum Nu Art berupaya mengajak anak-anak untuk menjalani masa libur sekolah dengan sangat menyenangkan. Mereka menari, bermusik bahkan diajak memasak bersama di museum yang terletak di perumahan mewah Setraduta itu.
Pada kegiatan yang diselenggarakan pada 6-8 Juli 2017 para peserta mengikuti serangkaian kegiatan menarik. Selain bermusik dan menari, kegiatan menarik lainnya adalah story telling. Kegiatan ini menjadi cikal bakal hadirnya 'Perayaan di Negeri Giring-Giring'. Kata Giring-Giring diambil dari sebuah tarian tradisional Kalimantan.
Dalam kegiatan story telling, diceritakan mengenai ironisnya kebakaran hutan besar-besaran yang terjadi di Kalimantan. Dengan kemasan yang menarik, membuat anak-anak tak bosan dan justru antusias mendengar cerita tersebut. Dengan cara menarik, menjadi upaya untuk anak-anak peduli terhadap lingkungan.
"Kalau anak-anak dikasih tahu mengenai kebakaran hutan kayak di TV gitu susah, harus lewat kegiatan yang menarik ya caranya story telling ini. Jadi kita ceritakan perihal kerajaan di Kalimantan yang sedih karena seluruh penghuninya pergi akibat kebakaran," cerita Hasna Febria, Asisten Program Kordinator NuArt.
Kata Nana, kegiatan ini baru pertama kalinya diselenggarakan. Rencananya ini akan menjadi agenda tahunan. Selama tiga hari, para peserta yang terdiri dari anak berusia enam hingga 12 tahun bermain sambil belajar sejak pukul 10.00-16.00 WIB.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak