Soal Full Day School, Disdik Kota Bandung harus lihat kesiapan sekolah

user
Mohammad Taufik 14 Juni 2017, 20:06 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berencana menerapkan kebijakan sekolah 8 jam sehari dari Senin hingga Jumat alias Full Day School. Kebijakan ini akan mulai diberlakukan mulai ajaran baru 2017-2018 ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana menyambut baik rencana tersebut. Namun sebelum kebijakan ini mulai diterapkan di Bandung, dinas akan melihat kesiapan sekolah. Sebab sekolah di Bandung bervariasi, ada yang menerapkan dua shif dan satu shif.

"Jadi itu yang pertama dari segi kesiapan sekolah. Artinya kalau harus lima hari dan delapan jam per hari berarti harus sekolah-sekolah yang satu shif," ujar Elih kepada wartawan saat ditemui di kantor Dinas Pendidikan, Jalan Ahmad Yani, Rabu (14/6).

Menurut Elih, saat ini jumlah sekolah di Bandung yang telah menerapkan sistem satu shif baru sekitar 60 persen. Sehingga untuk menerapkan kebijakan ini harus dilakukan secara bertahap.

"Masih banyak yang dua shif dan kami saat ini sedang penataan khususnya SD. Karena ada merger beberapa sekolah yang dari sisi jumlah rombongan belajar, itu memang yang dulunya per sekolah ideal sekarang menjadi tidak ideal," katanya.

Dia melanjutkan, "Itu menurut standar perlu diperhatikan, karena tidak bisa tiba-tiba direndahkan karena nanti partisipasi masyarakat untuk sekolah pun rendah. Intinya, satu sisi kami ingin berikan layanan pada masyarakat agar masyarakat sekolah, di sisi lain pembangunan juga tidak bisa bertubi tiba-tiba menjadi bisa semua."

Selain itu, lanjut Elih, sebelum menerapkan ini, pemerintah pusat harus memperhatikan aspirasi masyarakat. Terutama untuk para siswa yang memiliki kegiatan setelah jam sekolah.

"Walaupun sudah satu shif kalau masyarakatnya misal lebih banyak anak-anaknya lebih banyak berkegiatan sore hari di luar, seperti mengaji dan mesantren tentu kami pun tidak bisa memaksakan. Intinya, kami akan lebih proporsionalkan nanti. Kalau pun itu menjadi suatu kebijakan di Bandung saya kira pelaksanaannya harus bertahap," ujarnya.

Terkait kesiapan penerapan kebijakan tersebut diberlakukan pada tahun ajaran baru, lanjut Elih, sebagian sekolah sudah menyatakan kesiapannya. Dia pun meminta orang tua tidak perlu khawatir terkait penerapan kebijakan tersebut.

"Saya kira (orang tua) jangan terlalu khawatir, karena sudah dijelaskan bahwa ini upaya memperbaiki, itu pasti sudah ada kajian ahli pertimbangannya. Kalau di Bandung ya itu kalau pun ada kepentingan masyarakat yang perlu dipertimbangkan ya kita siap proporsional. Misal 'kami mah lebih penting mengaji pak' ya sudah berarti untuk sekolah itu kami tidak masukan pada 8 jam," katanya.

Kredit

Bagikan